Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petinggi The Fed: Suku Bunga Harus Turun Sekarang

Salah seorang Anggota Dewan Gubernur The Fed menilai pasar tenaga AS melemah sehingga bank sentral harus menurunkan suku bunga bulan ini.
Logo US Federal Reserve Board of Governors di Gedung Federal Reserve (The Fed), Washington DC, Amerika Serikat. / Bloomberg-Samuel Corum
Logo US Federal Reserve Board of Governors di Gedung Federal Reserve (The Fed), Washington DC, Amerika Serikat. / Bloomberg-Samuel Corum

Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, menilai bahwa bank sentral Amerika Serikat tersebut harus menurunkan suku bunga The Fed bulan ini untuk mendukung pasar tenaga kerja yang terus menunjukkan pelemahan.

Pernyataan Waller itu menunjukkan perbedaan sikapnya dari sebagian besar anggota Dewan Gubernur The Fed, yang menilai bahwa lanskap ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) masih solid. Dia pun menilai pemotongan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Juli 2025 sebagai langkah yang masuk akal.

"Dengan inflasi yang mendekati target dan risiko kenaikan inflasi yang terbatas, kita tidak boleh menunggu sampai pasar tenaga kerja memburuk sebelum kita memotong suku bunga acuan," ujar Waller pada Kamis (17/7/2025) waktu setempat, dilansir dari Bloomberg.

Para pejabat The Fed akan menggelar rapat dewan gubernur pada 29—30 Juli 2025 untuk menentukan kebijakan moneter Negeri Paman Sam. Keputusan suku bunga The Fed akan diumumkan oleh Kepala The Fed Jerome Powell pada Rabu (30/7/2025).

Waller merupakan satu dari dua pejabat The Fed, bersama Wakil Ketua Pengawas Michelle Bowman, yang menunjukkan pandangan relaksasi atas suku bunga bulan ini.

Sebelumnya, Waller juga menyatakan bahwa dia yakin dampak tarif Trump terhadap inflasi AS akan bersifat sementara. Dia menekankan bahwa kebijakan moneter harus fokus pada kondisi inflasi dasar.

"Kebijakan harus mempertimbangkan dampak tarif dan berfokus pada inflasi dasar, yang tampaknya mendekati target FOMC [Komite Pasar Terbuka Federal] sebesar 2%," ujarnya.

Inflasi dasar AS naik lebih rendah dari yang diperkirakan pada Juni 2025 untuk bulan kelima berturut-turut, meskipun data terbaru menunjukkan serangkaian tarif impor yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump mulai menaikkan harga beberapa barang.

Waller mengatakan ekspektasi inflasi tetap terkendali dan pertumbuhan upah tidak meningkat, sehingga meredakan kekhawatiran akan dampak inflasi yang berkelanjutan.

"Perekonomian masih tumbuh, tetapi momentumnya telah melambat secara signifikan, dan risiko terhadap mandat ketenagakerjaan FOMC telah meningkat," tambahnya.

Dia memperkirakan perekonomian AS akan tetap lemah pada sisa 2025, setelah tumbuh sekitar 1% pada paruh pertama tahun ini.

Beberapa pembuat kebijakan lainnya, termasuk Anggota Dewan Gubernur The Fed Adriana Kugler dan Presiden The Fed New York John Williams, telah menyatakan lebih banyak kekhawatiran tentang potensi dampak tarif Trump terhadap inflasi, dan mengatakan mereka lebih suka menunggu lebih lama sebelum menurunkan suku bunga.

Investor memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga stabil ketika pertemuan akhir bulan ini, dan melihat peluang penurunan suku bunga pada September 2025 sedikit lebih baik.

Waller termasuk di antara nama-nama yang disebut-sebut akan menggantikan Jerome Powell sebagai Kepala The Fed ketika masa jabatannya berakhir pada Mei 2026. Trump, yang akan mencalonkan pengganti Powell, telah menuntut penurunan suku bunga dari The Fed.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro