Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut pertumbuhan cokelat artisan bean to bar dalam negeri meningkat drastis setahun terakhir kala harga kakao di pasar global mencapai rekor tertinggi sepanjang 2024.
Direktur Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan, industri olahan kakao mengalami kondisi sulit lantaran harga bahan baku yang melonjak sepanjang tahun lalu. Adapun, tahun 2023, harga biji kakao sebesar US$3.280 per ton menjadi US$10.556 per ton pada 2024.
"Suatu yang menggembirakan adalah bahwa industri artisan ini tumbuh pada kondisi yang sulit," kata Putu dalam agenda Lokakarya Nasional Tractions di Kantor Kemenperin, Rabu (15/1/2025).
Dalam catatan Kemenperin, pada tahun 2023, terdapat 15 industri cokelat artisan dan meningkat menjadi 47 industri pada tahun lalu. Putu menilai hal tersebut menunjukkan sinyal positif bahwa industri cokelat premium memiliki potensi untuk berkembang di masa depan.
Apalagi, dia melihat hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap produk cokelat berkualitas. Cokelat artisan bean to bar mengedepankan kualitas bahan baku dan hanya menggunakan biji kakao terfermentasi.
"Jadi dia tumbuh di saat memang bahan bakunya tidak murah, ini berarti bahwa industri artisan kakao ini punya daya saing, bisa dikembangkan dan bisa membantu yang bagaimana harga baik ini bisa kita isi karena dia jadi semahal itu apabila masuk ke premium, masuk ke specialty melalui fermentasi," ujarnya.
Baca Juga
Kendati demikian, dia menuturkan, kenaikan harga bahan baku tentu memberikan pukulan telak bagi industri pengolahan kakao yang lebih dari 50%-nya diimpor. Diperkirakan utilisasi tahun 2024 turun jika dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 61%.
Di sisi lain, Putu menerangkan bahwa biji kakao Indonesia pun memiliki keistimewaan yang dapat menjadi peluang. Dia menyebutkan keragaman cita rasa yang khas pada setiap daerah penghasil kakao, seperti Jembrana dengan karakter honey, Nusa Tenggara Timur dengan karakter nutty, dan Sulawesi dengan floral-nya yang khas.
"Saat ini terdapat 600 cita rasa cokelat Indonesia yang bisa dieksplorasi untuk promosi dan branding," imbuhnya.
Lebih lanjut, kondisi industri kakao saat ini menjadi peluang untuk membangkitkan sektor hulu perkakaoan Indonesia. Bersamaan dengan hal tersebut, Kementerian Perindustrian berhasil menginisiasi pembentukan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) yang akan mendukung pengembangan hulu-hilir kakao berkelanjutan.
Salah satu kegiatan yang telah diinisiasi adalah program pengembangan kompetensi SDM untuk memperkuat rantai pasok bahan baku industri berkelanjutan (cocoa doctor).
Pada tahun 2024, Kementerian Perindustrian menghasilkan 37 cocoa doctor yang telah mendapatkan pelatihan di Mars Cocoa Academy selama 1 bulan. Para cocoa doctor juga telah melakukan pembinaan ke mitra petani training of trainers (ToT) lebih dari 3.700 orang petani.
Sebelumnya, melalui program pelatihan ini juga telah dihasilkan lebih dari 200 SDM terlatih dari seluruh Indonesia yang mampu melaksanakan Good Agricultural Practices (GAP) kakao, mulai dari membuat pembibitan/nursery terstandar, perawatan tanaman, sampai penanganan pascapanen. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan kakao mencapai 1-1,5 ton/hektare/tahun.
Merujuk pada Dataindonesia.id, produksi kakao di Indonesia mencapai 632.117 ton pada 2023. Jumlah itu turun 2,84% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 650.612 ton.
Melihat trennya, produksi komoditas bahan baku cokelat itu terus menurun dalam lima tahun terakhir hingga 2023. Adapun, produksi kakao tertinggi dalam sedekade terakhir tercatat pada 2018 yang mencapai 767.280 ton.
Data publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) bertajuk Statistik Kakao Indonesia 2023, Indonesia memiliki 1,39 juta hektare (ha) perkebunan kakao pada 2023. Angkanya turun 1,94% dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang seluas 1,42 juta ha.