Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia, Malaysia, Hingga Thailand Gabung BRICS, Begini Arah Kemitraan dengan Uni Eropa

Uni Eropa memastikan kelanjutan kerja sama strategis dengan Asean meski sebagian negara kawasan bergabung ke aliansi BRICS.
Logo OECD vs BRICS. JIBI/Istimewa
Logo OECD vs BRICS. JIBI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Uni Eropa memastikan kelanjutan kerja sama strategis dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Asean. Persekutuan negara Eropa itu menyatakan tidak akan terpengaruh dengan keputusan beberapa negara anggota Asean yang bergabung ke aliansi BRICS.

BRICS merupakan aliansi negara yang dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Sebelumnya, BRICS juga telah berhasil menambah beberapa negara anggota baru, yakni Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

Duta Besar Uni Eropa untuk Asean Sujiro Seam mengatakan kerja sama EU-Asean tidak akan terhambat menyusul keputusan beberapa negara Asean seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Thailand untuk bergabung ke dalam BRICS. Seam menuturkan, kemitraan strategis antara Asean dan Uni Eropa berpedoman pada Joint Leaders' Statement dan Asean-EU Plan of Action 2023-2027.

"Terlepas dari keputusan dan pilihan yang dibuat oleh negara-negara anggota Asean, atau negara-negara anggota Uni Eropa, kerangka kerja itu tetap menjadi penuntun hubungan kita," katanya dalam EU's New Year Media Gathering di Jakarta pada Kamis (16/1/2025).

Seam menyebut keputusan beberapa negara Asean untuk bergabung ke BRICS semakin meyakinkan Uni Eropa untuk terus meningkatkan kerja sama dengan negara-negara di Asia Tenggara. 

Menurutnya, kerja sama dengan organisasi regional seperti Asean akan memiliki dampak positif bagi kedua pihak. Apalagi, dia menyebut Asean kerap memposisikan dirinya sebagai organisasi kerja sama global south atau negara-negara berkembang.

Dia mengatakan, Uni Eropa juga menyadari bahwa kondisi dunia sedang berubah dan memunculkan kebutuhan akan adanya organisasi-organisasi kerja sama baru, termasuk yang mewakili global south seperti BRICS dan Asean. Seam menambahkan, peningkatan kerja sama dengan organisasi-organisasi tersebut juga sesuai dengan agenda pedoman politik Uni Eropa 2024-2029.

"Ini tentang Eropa yang lebih global, memanfaatkan kekuatan dan kemitraan kita, sehingga kami lebih dari sebelumnya, bersedia untuk terlibat dengan seluruh dunia. Kemunculan organisasi itu membuat semakin relevan bagi kita untuk terlibat dengan Asean dalam konteks kemitraan strategis Uni Eropa-Asean," kata Seam.

Sebelumnya Indonesia telah secara resmi bergabung dengan aliansi BRICS sebagai anggota penuh. Hal tersebut diungkapkan oleh Pemerintah Brasil yang memegang Presidensi BRICS periode 2025.

"Dalam konteks kepresidenan pro tempore Brasil di BRICS, yang dimulai pada 1 Januari dan akan berlanjut hingga 31 Desember 2025, pemerintah Brasil mengumumkan masuknya secara resmi Republik Indonesia ke dalam BRICS sebagai anggota penuh pada 6 Januari 2025," jelas Kementerian Luar Negeri Brasil dikutip dari keterangan resminya.

Selain Indonesia, negara anggota Asean lain juga telah bergabung ke BRICS, yakni Malaysia, Vietnam dan Thailand. Berbeda dengan Indonesia yang telah resmi menjadi anggota penuh, ketiga negara tersebut saat ini masih berstatus sebagai negara mitra (partner countries) BRICS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper