Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap beras hingga cabai rawit menjadi komoditas yang paling sering menyumbang andil inflasi terbesar pada awal. Hal tersebut terlihat dari tren 5 tahun terakhir.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa secara historis, inflasi yang terjadi di Januari umumnya tidak lebih tinggi dibandingkan Desember secara bulanan (month-to-month/mtm).
Amalia mengungkap bahwa komoditas penyumbang andil inflasi di awal tahun mengalami pola yang bervariasi. Artinya, dia menjelaskan bahwa penyumbang andil inflasi pada Januari sangat tergantung dari kenaikan harga bahan pokok.
Meski demikian, Amalia menyampaikan bahwa beras menjadi salah satu komoditas yang ikut menyumbang aandil inflasi pada Januari. Jika dilihat tren inflasi bulanannya, pada Desember 2024 komoditas beras dan cabai rawit menunjukkan tren kenaikan.
“Beras itu biasanya dalam tiga tahun terakhir, Januari 2022, Januari 2023, dan Januari 2024 itu menjadi salah satu penyumbang inflasi di bulan Januari,” ungkap Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Selain beras, Amalia menambahkan bahwa cabai rawit juga menjadi penyumbang andil inflasi terbesar pada Januari. Pada 2023, misalnya, BPS mencatat cabai rawit menyumbang andil inflasi sebesar 0,03% mtm.
Baca Juga
“Kalau tahun lalu [Januari 2024] penyumbangnya adalah bawang merah, tomat, beras, ikan segar, dan daging ayam ras. Jadi daging ayam ras pada tahun lalu juga memberikan sumbangan,” katanya.
Sementara itu, BPS juga menyampaikan bahwa komoditas daging ayam ras pada Desember 2024 menunjukkan terne penurunan.
Jika menengok perkembangan harga beras sampai dengan minggu ketiga Januari 2025, BPS mencatat secara nasional, rata-rata harga beras medium dan premium berada di atas harga eceran tertinggi (HET). Secara umum, harga beras naik 0,11% dibandingkan Desember 2024.
Di mana, harga beras premium dibanderol Rp15.939 per kilogram dan harga beras medium Rp14.171 per kilogram. Adapun, HET beras medium di Pulau Jawa adalah Rp12.500 per kilogram dan HET beras premium di Pulau Jawa adalah Rp14.900 per kilogram.
Data BPS menunjukkan, sebanyak 25,83% mengalami kenaikan harga beras pada pekan ketiga Januari 2025.
Jika dilihat dari wilayah, harga rata-rata beras di Pulau Sumatera adalah Rp14.752 per kilogram, dengan harga tertinggi di Kabupaten Kepulauan Anambas di level Rp18.500 per kilogram.
Sementara itu, harga rata-rata beras di Pulau Jawa adalah Rp13.735 per kilogram, dengan tertinggi di Jakarta Utara Rp15.732 per kilogram. Sedangkan di luar Pulau Jawa dan Sumatera adalah Rp16.108 per kilogram, dengan tertinggi di Kabupaten Intan Jaya Rp54.772 per kilogram.
Berikut adalah tren komoditas penyumbang andil inflasi Januari:
1. Januari 2021
Cabai rawit menyumbang andil inflasi 0,08% mtm
Ikan menyumbang andil inflasi 0,04% mtm
Tempe menyumbang andil inflasi 0,03% mtm
Tahu mentah menyumbang andil inflasi 0,02% mtm
Tarif jalan tol menyumbang andil inflasi 0,02% mtm
2. Januari 2022
Daging atas ras menyumbang andil inflasi 0,07% mtm
Bahan bakar rumah tangga menyumbang andil inflasi 0,07% mtm
Ikan segar menyumbang andil inflasi 0,04% mtm
Beras menyumbang andil inflasi 0,03% mtm
Telur ayam ras menyumbang andil inflasi 0,03% mtm
3. Januari 2023
Beras menyumbang andil inflasi 0,07% mtm
Cabai merah menyumbang andil inflasi 0,04% mtm
Ikan segar menyumbang andil inflasi 0,04% mtm
Cabai rawit menyumbang andil inflasi 0,03% mtm
Sigaret kretek mesin (SKM) menyumbang andil inflasi 0,03% mtm
4. Januari 2024
Tomat menyumbang andil inflasi 0,09% mtm
Bawang merah menyumbang andil inflasi 0,04% mtm
Beras menyumbang andil inflasi 0,03% mtm
Ikan segar menyumbang andil inflasi 0,02% mtm
Daging ayam ras menyumbang andil inflasi 0,02% mtm