Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan menjanjikan dukungan pembiayaan jumbo bagi para eksportir. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari perubahan kebijakan perdagangan AS saat Donald Trump bersiap untuk dilantik sebagai presiden untuk kedua kalinya.
Mengutip Reuters pada Senin (20/1/2025), Kementerian Keuangan Korea Selatan menyebut, pemerintah berencana untuk menyediakan pembiayaan kebijakan senilai 360 triliun won atau US$247,74 miliar bagi perusahaan-perusahaan eksportir melalui bank-bank dan lembaga-lembaga milik negara tahun ini.
"Ada kekhawatiran bahwa ketidakpastian eksternal akan meningkat di bawah pemerintahan AS yang baru dan berdampak buruk pada ekspor," kata kementerian tersebut.
Kementerian tersebut mengatakan akan meningkatkan dukungan asuransi untuk melindungi dari volatilitas nilai tukar mata uang asing menjadi 1,4 triliun won tahun ini, dari 1,2 triliun won tahun lalu, dan pengeluaran untuk proyek pemerintah, seperti pameran dagang dan delegasi, menjadi 2,9 triliun won dari 2,1 triliun won.
Sektor yang terutama terancam oleh kebijakan baru AS adalah semikonduktor dan baterai isi ulang, kata kementerian tersebut, sedangkan sektor pertahanan, energi nuklir, dan pembuatan kapal dipandang lebih menjanjikan karena adanya ruang untuk kerja sama dengan Amerika Serikat.
Presiden terpilih AS Trump, yang akan mulai menjabat pada Senin waktu setempat, telah berjanji untuk mengenakan tarif tinggi pada mitra dagang utama, seperti Meksiko, Kanada, dan China. Hal ini juga diperkirakan akan memengaruhi perusahaan Korea Selatan yang mengoperasikan pabrik di negara-negara tersebut.
Baca Juga
Para ekonom mengatakan ada kekhawatiran bahwa pemerintahan Trump akan memberlakukan kebijakan perdagangan terhadap Korea Selatan juga, setelah ekonomi terbesar keempat di Asia tersebut memperoleh surplus perdagangan tertinggi sebesar US$55,7 miliar dengan AS pada tahun 2024, naik 25,4% dari tahun 2023.
Asosiasi Perdagangan Internasional Korea, kelompok perusahaan ekspor terbesar Korea Selatan, memproyeksikan pertumbuhan ekspor akan melambat menjadi 1,8% tahun ini. Tahun lalu, ekspor Korea Selatan naik 8,1% ke rekor tertinggi sebesar US$683,7 miliar, sementara penjualan ke AS naik 10,4%.