Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Swasembada Pangan Dipercepat, Prabowo: Paling Lambat 2026!

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa target swasembada pangan yang awalnya direncanakan pada 2028, bisa terwujud lebih cepat.
Suasana ketika Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memasuki ruangan rapat paripurna, Rabu (22/1/2025). JIBI/Dany Saputra.
Suasana ketika Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memasuki ruangan rapat paripurna, Rabu (22/1/2025). JIBI/Dany Saputra.

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia tidak akan lagi melakukan impor pangan seperti beras, jagung dan garam mulai tahun ini. Dia menyebut hal itu menjadi indikasi target swasembada pangan yang ingin dicapai olehnya bisa terwujud lebih cepat.

Pada rapat kabinet paripurna, Rabu (22/1/2025), Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan lagi impor beras, jagung dan garam. Dia menyampaikan bahwa target swasembada pangan yang awalnya direncanakan pada 2028, bisa terwujud lebih cepat.

"Tahun 2025 ini kita tidak akan impor beras lagi. Tidak akan impor jagung lagi. Tidak akan impor garam lagi. Artinya target yang saya berikan kepada kabinet bahwa Indonesia harus swasembada pangan dalam waktu empat tahun, alhamdulillah target itu bisa kita capai akhir 2025, paling lambat 2026," katanya kepada Kabinet Merah Putih di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Prabowo menyebut target swasembada itu bisa tercapai tiga tahun lebih cepat dengan niat dan kerja keras pemerintah. Dia menekankan agar para menteri, wakil menteri serta kepala lembaga di pemerintahannya bekerja dengan orientasi terhadap negara.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga telah menyampaikan bahwa target swasembada pangan, maupun energi, harus dikawal dengan keuangan negara yang dikelola secara baik.

Prabowo menyebut telah memonitor secara ketat kebijakan keungan negara oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, selama tiga bulan pemerintahannya. Apalagi, saat ini Kementerian Keuangan berada langsung di bawah koordinasi Presiden.

Menurut Prabowo, kriteria kebijakan anggaran pemerintahannya harus berfokus pada target swasembada pangan dan energi, penciptaan lapangan kerja serta peningkatan produktivitas.

"Karena saya terus menerus monitor, saya terus menerus menuntut penghematan, efisiensi. Saya menuntut keberanian memotong hal-hal yang tidak esensial," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan bahwa pemerintah bakal menghentikan impor empat komoditas pangan pada 2025. Keempat komoditas tersebut yakni beras, jagung, gula dan garam.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui agar tak ada lagi kegiatan impor beras, jagung, gula, hingga garam pada 2025.

"Alhamdullilah dalam ratas yang pertama kami sudah memutuskan, yang pertama dulu tidak impor beras, ya pak Mentan ya? tahun depan, tida impor beras, jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam," kata Zulhas, Senin (30/12/2024).

Zulhas mengatakan komitmen untuk mewujudkan swasembada pangan tersebut salah satunya dengan mengurangi ketergantungan impor pangan yang dimulai pada 2025 ini.

Upaya penghentian impor ini guna mencapai visi swasembada pangan yang menjadi program prioritas utama pemerintah dari awal pencapaian target pada 2029 tapi ini dimajukan ke 2027.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper