2024
Sepanjang Januari—Desember 2024, realisasi total produksi padi mencapai 53,14 juta ton GKG. Produksi padi pada tahun lalu turun 0,84 juta ton GKG atau 1,55% dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar 53,98 juta ton GKG.
Amalia mengungkap penurunan produksi padi pada 2024 disumbang oleh penurunan produksi sepanjang Januari—April 2024 (subround I) yang turun 14,75% atau sebanyak 3,33 juta ton GKG. Pada Januari—April 2023, produksi GKG mampu mencapai 22,55 juta ton. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu hanya mampu merengkuh 19,22 juta ton.
Kendati demikian, penurunan ini dapat dikompensasi oleh kenaikan produksi GKG sepanjang Mei—Agustus 2024 dan September—Desember 2024, masing-masing sebesar 18,76 juta ton GKG dan 15,16 juta ton GKG.
Data BPS juga menunjukkan sebanyak 54,19% dari total produksi padi nasional pada 2024 terdapat di Pulau Jawa, dengan 5 provinsi dengan total produksi padi tertinggi sepanjang 2024 adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan.
Dalam hal total produksi beras, sepanjang 2024 mampu mencapai 30,62 juta ton. Produksi beras pada tahun lalu turun 0,46 juta ton atau 1,54% dibandingkan 2023.
Baca Juga
Amalia menyebut penutuna produksi beras sepanjang 2024 disumbang oleh penurunan produksi pada subround I akibat adanya el Nino yang berkepanjangan.
Meski begitu, penurunan produksi pada subround I dapat dikompensasi dengan produksi beras pada subround II dan subround III yang masing-masing mencatat produksi beras sebanyak 10,81 juta ton dan 8,74 ton.
Sejalan dengan spasial padi, kata Amalia, sekitar 54,18% dari total produksi beras nasional pada tahun lalu masih berasal dari Pulau Jawa.
Adapun, 5 provinsi dengan total produksi beras tertinggi sepanjang 2024 di antaranya terdiri dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan.
Untuk Jawa Timur, misalnya, produksi beras mencapai 5,35 juta ton dengan andil sekitar 17,5% terhadap total nasional pada 2024. Disusul Jawa Tengah yang mencatatkan produksi beras sebanyak 5,11 juta ton atau dengan andil sekitar 16,7%.