Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Perintahkan Bulog Serap 3 Juta Ton Beras, Dirut Beberkan Strateginya

Perum Bulog mengungkapkan sejumlah strategi agar dapat menyerap 3 juta ton beras dari petani seperti yang diminta Presiden Prabowo Subianto
Pedagang menata beras di salah satu agen beras di Tangerang Selatan, Banten. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata beras di salah satu agen beras di Tangerang Selatan, Banten. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog mengungkap sejumlah strategi dalam menyerap 3 juta ton beras dari petani. 

Hal itu seiring dengan perintah dari Presiden Prabowo Subianto yang menugaskan Perum Bulog untuk menyerap beras.

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengatakan  bahwa pihaknya akan melakukan pengadaan gabah dan beras dalam negeri sebanyak 3 juta ton setara beras untuk mendukung stabilitas pangan nasional.

Wahyu menjelaskan pengadaan gabah dan beras dalam negeri 2025 dilaksanakan dalam bentuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dengan harga Rp6.500 per kilogram dengan prinsip any quality.

Serta, beras di gudang Bulog di harga Rp12.000 per kilogram dengan standar derajat sosoh minimal 95%, kadar air maksimal 14%, butir patah maksimal 25%, dan butir menir maksimal 2%.

“Perum Bulog telah menyusun rencana pengadaan gabah dan beras berdasarkan potensi panen di setiap wilayah kerja, atau kantor wilayah Perum Bulog,” kata Wahyu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV di Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Dia menjelaskan bahwa pengadaan ini dirancang untuk memastikan ketersediaan pasokan beras secara nasional dengan memaksimalkan penyerapan hasil panen petani selama periode utama panen.

Adapun, terdapat lima kantor wilayah dengan sebaran target pengadaan gabah dan beras dalam negeri PSO 2025 tertinggi adalah Jawa Timur sebanyak 593.262 ton. Disusul, Sulawesi Selatan 579.938 ton, Jawa Barat sebanyak 562.315 ton, Jawa Tengah sebanyak 383.144 ton, dan D.I.Y sebanyak 190.730 ton.

Pekerja mengangkut beras
Pekerja mengangkut beras

Wahyu menyampaikan bahwa strategi pengadaan gabah dan beras itu dilakukan melalui sinergi pengadaan di tingkat kantor wilayah dan kantor cabang dengan petani, kelompok tani (Poktan), gabungan kelompok tani (Gapoktan) melalui kerja sama dengan mitra makloon dan beberapa asosiasi terkait.

Selain itu, Perum Bulog juga membentuk posko pengadaan di setiap kantor wilayah dan kantor cabang untuk memperkuat koordinasi, serta menerjunkan Tim Jemput Gabah yang bekerja sama dengan Tim Liaison Officer untuk mempercepat proses penyerapan hasil panen. 

Dalam pelaksanaannya, sambung Wahyu, Perum Bulog turut melibatkan jajaran TNI/Polri sebagai bentuk upaya extra ordinary untuk mendukung serap gabah di lapangan.

“Seluruh proses ini didukung oleh sistem monitoring harian untuk memastikan kendali dan percepatan serapan gabah dan beras dalam negeri secara optimal,” imbuhnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper