Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Brasil sedang bersiap menghadapi perang dagang dengan memetakan sejumlah sektor yang bisa terdampak pengenaan tarif oleh Presiden AS Donald Trump.
Dilansir dari Bloomberg pada Minggu (9/2/2025), media Folha de S. Paulo memberitakan Pemerintah Brasil juga mempersiapkan langkah-langkah yang bisa diterapkan jika AS benar-benar menerapkan tarif terhadap produk negara itu.
Sebelumnya, Trump menyatakan berencana untuk mengumumkan tarif resiprokal pada minggu ini yang diprediksi akan mempengaruhi banyak negara, tanpa memberikan rincian. Dia mengatakan akan membuat pengumuman pada awal minggu ini.
Persiapan yang dilakukan Pemerintah Brasil dilakukan atas permintaan Wakil Presiden Geraldo Alckmin, kata surat kabar itu, tanpa merinci bagaimana mereka memperoleh informasi tersebut.
Sebuah studi yang disiapkan oleh tim Alckmin mempertimbangkan peningkatan tarif dan instrumen lain, seperti penangguhan rezim ex-tariff, yaitu mengurangi pajak impor untuk produk-produk tertentu dalam sementara waktu.
Tim pemerintah juga mempertimbangkan untuk memperdalam hubungan dengan negara-negara BRICS lainnya, terutama China, Rusia, dan India, kata surat kabar Brasil itu.
Baca Juga
Brasil mencoba menilai apakah pembalasan tarif dapat mengakibatkan biaya yang lebih tinggi bagi perusahaan-perusahaan asal negara itu. Ekspor utama Brasil ke AS adalah minyak mentah, besi setengah jadi, produk baja, dan pesawat terbang.
Sementara impor utama Brasil dari AS adalah mesin dan permesinan non-listrik, bahan bakar minyak bumi, dan pesawat terbang.
Tidak seperti negara-negara lain yang menjadi incaran Trump, Brasil telah mengalami defisit perdagangan dengan AS sejak 2008. Hal itu menunjukkan Trump tidak memiliki banyak alasan ekonomi untuk menyerang negara itu, menurut Bloomberg Intelligence.
Namun, Bloomberg Intelligence juga menilai sengketa dagang AS-Brasil dapat menimbulkan dampak yang menghancurkan, karena ekspor Brasil ke AS menyusut hingga 70% dengan tarif 25%, dan nilai tukar real terdepresiasi terhadap dolar.