Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan kebijakan efisiensi anggaran yang Presiden Prabowo perintahkan, tidak berdampak banyak terhadap kementeriannya.
Tiko, sapaan Kartika, menuturkan bahwa meski ada efisiensi, operasional di BUMN tetap berjalan seperti biasa dan tidak ada perbedaan.
“Kalau BUMN kan kementerian kecil dalam konteks ini. Jadi buat kita enggak ada masalah. Kita kan memang sedang dalam proses juga untuk melakukan otomasi,” ujarnya kepada wartawan usai menghadiri Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 di Hotel Fairmont, Selsa (11/2/2025).
Saat dikonfirmasi besaran anggaran yang dipangkas apakah benar sebesar 44,54%, Tiko lebih memilih diam.
Padahal menurut lampiran surat edaran Kemenkeu dengan nomor S-37/MK.02/2025 yang beredar, BUMN mengalami pemangkasan sebesar 44,54% atau Rp123,6 miliar dari anggaran awal Rp277,5 miliar.
Dirinya juga menampik bahwa BUMN mengurangi penggunaan lampu di kantornya sebagaimana yang dilakukan di kementerian lain menghadapi efisiensi.
Baca Juga
Tiko menyampaikan BUMN pada dasarnya memang sedang melakukan efisiensi sekaligus peningkatan produktivitas dengan sistem IT. Tercermin dari laporan keuangan BUMN yang telah dibuat dalam bentuk online.
“Jadi memang kita sedang proses produktivitasnya kita tingkatkan dan efisiensi juga Jadi buat kita enggak ada masalah,” lanjut Tiko.
Melihat anggaran BUMN tahun ini yang senilai Rp277,5 miliar, nyatanya telah turun dari pagu 2024 yang senilai Rp284,4 miliar. Sementara pagu anggaran BUMN pada 2023 lebih rendah lagi, yakni senilai Rp250 miliar.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan bahwa langkah efisiensi yang ditempuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak akan mengganggu jalannya proyek-proyek prioritas perusahaan pelat merah.
Erick menyatakan bahwa efisiensi anggaran tidak akan memengaruhi kinerja Kementerian BUMN. Menurutnya, hal terpenting saat ini adalah memastikan kebijakan tetap berjalan dan transformasi BUMN terus berlanjut.
“Dengan keterbatasan dana BUMN selama ini, saya tidak mengeluh. Kami kerja keras saja. Kami coba cari jalan tanpa mengeluh karena yang penting mendorong bahwa kebijakannya jalan, transformasi BUMN jalan,” ujarnya, Selasa (10/2/2025).