Bisnis.com, JAKARTA - Shell Indonesia memiliki program Kemitraan Dealer yang memungkinkan siapa saja membuka bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Untuk menjadi mitra dealer SPBU Shell, terdapat syarat, ketentuan, dan biaya yang harus diperhatikan.
Merujuk pada informasi dari situs resmi Shell Indonesia, terdapat tiga sumber pendapatan yang dapat diraih sebagai mitra SPBU Shell yakni dengan menjual bahan bakar, oli, non-fuels retail (NFR) atau produk di luar BBM dan pelumas, serta potensi keuntungan modal (capital gain).
Program kemitraan yang juga dikenal sebagai dealer owned dealer operated (DODO) ini ditawarkan untuk calon mitra yang mau membuka bisnis SPBU Shell di berbagai lokasi seperti DKI Jakarta & Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatra Utara.
Syarat Jadi Mitra SPBU Shell
Shell memiliki beberapa syarat dan langkah yang harus diikuti oleh calon mitra dealer SPBU-nya. Pertama, calon mitra harus mempersiapkan ketersediaan lahan minimal luas 1.000 meter persegi dengan lebar minimal 25 meter, serta memiliki badan usaha dalam bentuk CV atau PT.
Kedua, calon mitra bersama Shell harus menganalisa kelayakan dan potensi keuntungan bisnsi dari lahan yang tersedia. Dalam hal ini, pihak Shell juga mesti menjelaskan peran dan dukungan apa saja yang akan diberikan kepada mitranya.
Ketiga, Shell dan mitra melakukan penandatanganan perjanjian pengadaan bahan bakar dan mempersiapkan pembangunan, pelatihan operasional serta rencana pembukaan SPBU.
Baca Juga
Keempat, pihak Shell juga memberikan bantuan konsultasi dan persiapan pembangunan SPBU, termasuk terkait dengan perizinan, desain, dan proses pembangunan SPBU milik mitranya.
Kelima, setelah persiapan pembangunan, mitra dealer Shell juga mendapatkan pelatihan teknis secara teori dan praktek tanpa biaya tambahan, sekaligus dukungan program pemasaran hingga SPBU beroperasi.
Biaya Buka Bisnis SPBU Shell
Lantas, berapa biaya untuk membuka bisnis SPBU Shell?
Dalam proyeksi investasi yang dilampirkan Shell terdapat dua model investasi dengan biaya yang berbeda yakni model konvesional dan model modular container.
Model konvensional diperkirakan investasi awalnya sebesar Rp5 miliar hingga Rp7 miliar dengan estimasi omzet per hari 10.000-12.000 liter untuk 400-600 kendaraan. Estimasi breakeven point (BEP) atau balik modal 4-6 tahun.
Sementara itu, untuk model modular container investasi awal senilai Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar dengan estimasi omzet 4.000-6.000 liter untuk 150-250 kendaraan. Adapun, estimase balik modal 4-6 tahun.
Sumber Pendapatan Mitra SPBU Shell
a. Bahan Bakar Shell
Shell menawarkan keuntungan yang kompetitif, yang akan menjadi sumber pendapatan utama bagi mitra SPBU Shell ketika memiliki bisnis SPBU. Margin bahan bakar akan berbeda, tergantung tipe produk bahan bakar yang dijual.
b. Penjualan oli (SHOC+)
Dengan menjadi mitra SPBU Shell, mitra dapat menikmati dan memiliki akses ke oli berkualitas dari Shell yang diproduksi dengan bahan dasar gas alam dan melindungi pemakaian mesin dari korosi.
c. Non-Fuels Retail (NFR)
Di bawah merek Shell, Mitra SPBU Shell berkesempatan mendapatkan sumber pendapatan tambahan di luar penjualan bahan bakar dan pelumas. Setiap meter tanah yang dimiliki dapat menjadi sumber pendapatan bagi mitra SPBU Shell.