Bisnis.com, JAKARTA - Smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dikabarkan terancam berhenti beroperasi, setelah perusahaan induknya di China bangkrut.
Melansir Bloomberg, Jumat (21/2/2025), menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, PT GNI, yang berafiliasi dengan raksasa baja tahan karat Jiangsu Delong Nickel Industry Co., menunda pembayaran kepada pemasok energi lokal dan tidak dapat memperoleh bijih nikel.
Smelter PT GNI kemungkinan segera menghentikan produksinya jika situasi ini terus berlanjut, kata orang-orang yang tidak mau disebutkan namanya. Sementara itu, PT GNI tidak membalas email permintaan tanggapan dari Bloomberg.
Adapun, PT GNI telah menutup semua kecuali beberapa dari lebih dari 20 jalur produksinya sejak awal tahun. Sekelompok pejabat pemerintah dan pengacara China yang ditunjuk oleh pengadilan di Xiangshui, Provinsi Jiangsu, telah mengambil alih firma tersebut sebagai bagian dari proses restrukturisasi Delong.
Profil PT GNI
Berdasarkan catatan Bisnis, PT GNI merupakan penanaman modal asing (PMA) yang dimiliki oleh pengusaha asal China bernama Tony Zhou Yuan.
PT GNI yang berdiri sejak 2019 memiliki 24 jalur produksi yang menggunakan teknologi rotary kiln electric furnace. Fasilitas pengolahan milik GNI disebut-sebut memiliki nilai investasi sebesar Rp42,9 triliun.
Baca Juga
Total kapasitas produksi GNI mencapai 1,8 juta ton feronikel per tahun dan input bijih nikel sebanyak 21,6 juta ton.
Adapun, smelter GNI di Morowali diresmikan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Desember 2021. Peresmian smelter nikel ini sejalan dengan komitmen pemerintah saat itu untuk menghentikan ekspor bijih nikel dan mendorong hilirisasi industri.
GNI menandai beroperasinya kawasan industri dalam kawasan milik Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI). Kawasan ini merupakan pusat industri nikel di Morowali yang juga dikelola PMA asalah China dengan luas lahan mencapai 1.907 hektare plus ditunjang fasilitas pelabuhan.
Adapun, induk GNI, Jiangsu Delong diketahui memiliki sejumlah unit bisnis smelter nikel dan pabrik stainless steel di Indonesia, seperti PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel di Konawe, Sulawesi Tenggara, serta Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) di Morowali, Sulawesi Tengah.
Jiangsu Delong milik taipan Dai Guofang merupakan salah satu investor awal di industri peleburan nikel di Indonesia. Delong dipaksa untuk melakukan restrukturisasi oleh pengadilan China tahun lalu. Bisnisnya telah menderita akibat perlambatan ekonomi China dan persaingan ketat dari Tsingshan Holding Group, yang juga memiliki operasi besar di Indonesia.