Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Bakal Kerek Lagi Bea Masuk Impor CPO, Ini Alasannya

Pemerintah India dalam waktu dekat akan kembali mengerek bea masuk impor produk minyak kelapa sawit (CPO).
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah India dalam waktu dekat akan kembali mengerek bea masuk impor untuk produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Kebijakan ini diambil untuk membantu ribuan petani minyak sayur yang terpukul imbas anjloknya harga minyak sayur dalam negeri.

Salah seorang sumber pemerintah India menyebut, pembahasan mengenai rencana kenaikan bea masuk sudah selesai dibahas dan diharapkan dapat segera diterapkan dalam waktu dekat.

“[Konsultasi] antar kementerian terkait kenaikan bea masuk sudah selesai. Pemerintah diharapkan segera menaikkan bea masuk,” ungkap sumber tersebut, melansir Reuters, Rabu (26/2/2025).

Sumber lainnya menyebut bahwa pemerintah akan mempertimbangkan dampak dari keputusan tersebut terhadap inflasi pangan.

Adapun, naiknya bea masuk oleh importir minyak nabati terbesar di dunia dapat mengerek harga minyak sayur dan minyak biji lokal, berpotensi melemahkan permintaan dan mengurangi pembelian minyak kelapa sawit, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari dari luar negeri. 

Rencana ini bukanlah yang pertama. Pemerintah india pada September 2024 mengenakan bea masuk dasar sebesar 20% untuk minyak nabati mentah dan olahan. 

Setelah revisi tersebut, minyak kelapa sawit mentah, minyak kedelai mentah, dan minyak bunga matahari mentah dikenakan bea masuk sebesar 27,5%, dibandingkan dengan 5,5% sebelumnya, sementara jenis minyak olahan dari ketiga minyak tersebut kini dikenakan pajak impor sebesar 35,75%.

Bahkan, usai pemerintah mengerek bea masuk, harga kedelai diperdagangkan lebih dari 10% di bawah harga dukungan yang ditetapkan negara. Para pedagang juga memperkirakan harga rapeseed musim dingin akan turun lebih jauh setelah pasokan musim baru dimulai bulan depan.

Harga kedelai dalam negeri sekitar 4.300 rupee ($49,64) per 100 kg, lebih rendah dari harga dukungan yang ditetapkan negara sebesar 4.892 rupee.

“Karena harga minyak sayur yang lebih rendah, masuk akal untuk menaikkan bea masuk atas minyak goreng,” kata pejabat pertama, seraya menambahkan bahwa jumlah kenaikan yang pasti belum diputuskan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper