Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Bentuk Badan Penerimaan Negara, Ini Kisi-kisinya

Pembentukan Badan Penerimaan Negara tercantum dalam Perpres 12/2025 sebagai bagian dari strategi meningkatkan pendapatan negara.
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pidato secara virtual di forum internasional World Government Summit 2025, yang digelar di Dubai, pada Kamis (13/2/2025) sore. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pidato secara virtual di forum internasional World Government Summit 2025, yang digelar di Dubai, pada Kamis (13/2/2025) sore. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA – Nasib pembentukan Badan Penerimaan Negara oleh Presiden Prabowo Subianto semakin jelas. Hal ini tercantum dalam Peraturan Presiden atau Perpres Nomor 12/2025 tentang RPJMN 2025—2029 yang resmi berlaku bulan ini.

Presiden Prabowo Subianto menandatangani Perpres 12/2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025—2029 pada Senin (10/2/2025). Perpres itu diundangkan dan langsung berlaku pada hari yang sama.

Pembentukan Badan Penerimaan Negara tercantum dalam Perpres 12/2025 sebagai bagian dari strategi meningkatkan pendapatan negara.

"Mendirikan Badan Penerimaan Negara dan meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto ke 23%," tertulis dalam Peraturan Presiden Nomor 12/2025 tentang RPJMN 2025—2029.

Dijelaskan, cara menaikkan rasio penerimaan negara hingga 23% terhadap PDB itu yaitu dengan ekstensifikasi dan intensifikasi penerimaan perpajakan. RPJMN pun menargetkan tiga capaian.

Pertama, penambahan wajib pajak hingga 90% pada 2029. Kedua, tingkat kepatuhan pajak penyampaian SPT Tahunan mencapai 100% pada 2029. Ketiga, indeks efektivitas kebijakan penerimaan negara 100% pada 2029.

RPJMN pun menjelaskan intervensi yang akan dilakukan untuk mewujudkan tiga capaian tersebut. Pertama, implementasi Coretax alias sistem informasi inti administrasi perpajakan dan interoperabilitas dengan sistem informasi stakeholder terkait agar menuju data-driven.

Kedua, simplifikasi proses bisnis dan kelembagaan serta penguatan kebijakan. Ketiga, pembenahan tata kelola ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan (termasuk sin tax). Keempat, peningkatan kepatuhan perpajakan.

Siapa Nahkoda Badan Penerimaan Negara?

Nama Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu sebelumnya dirumorkan akan menempati posisi kepala Badan Penerimaan Negara. Hal ini diperkuat dengan penugasan khusus Prabowo kepada Anggito untuk meningkatkan tax revenue.

Penugasan tersebut diungkapkan oleh adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, ketika menjadi pembicara dalam acara CNBC Economic Outlook 2025 di Jakarta Selatan pada Rabu (26/2/2025).

"Penerimaan negara akan naik. Pak Prabowo sangat ambisius, dia kasih tugas khusus ke Pak Anggito," ujar Hashim.

Dia menjelaskan pemerintah ingin mengejar rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto (PDB) agar setara dengan Kamboja dan Vietnam. Menurut data Bank Dunia, sambungnya, rasio penerimaan negara terhadap PDB mencapai 18% di Kamboja dan 23% di Vietnam.

Sementara itu di Indonesia, Hashim mencatat rasio penerimaan negara hanya mencapai 12,1% terhadap PDB. Oleh sebab itu, dia meyakini kinerja penerimaan negara Indonesia merupakan salah satu yang terendah di antara negara besar.

Elite Partai Gerindra itu pun menjelaskan pemerintah ingin mengincar aktivitas ekonomi bayangan alias shadow economy. Hashim mengutip temuan Bank Dunia yang memperkirakan ekonomi bayangan di Indonesia mencapai 25% sampai dengan 30% dari PDB.

Dengan demikian, dia meyakini jika pemerintah berhasil memajaki aktivitas ekonomi bayangan maka penerimaan negara bertambah drastis. Menurut perhitungannya, setidaknya akan penambahan penerimaan negara Rp900 triliun per tahun apabila pemerintah berhasil memajaki aktivitas ekonomi bayangan.

"Berarti apa? Kita tidak akan ada budget deficit lagi. Kita akan budget surplus, tapi kita harus melakukan dengan sebaik-baiknya," jelas Hashim.

Di samping itu usai acara, awak media coba mengonfirmasi tugas khusus apa yang diberikan Prabowo ke Anggito. Kendati demikian, Hashim tidak mau memberi komentar.

Prabowo Bentuk Badan Penerimaan Negara, Ini Kisi-kisinya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper