Pertamina Undang Masyarakat & Pihak Ketiga Ikut Uji Sampel Pertamax Cs

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) bakal melakukan uji sampel semua jenis BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) seluruh Indonesia.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, dalam uji coba tersebut, pihaknya siap menggandeng pihak ketiga dan masyarakat sebagai pengawas langsung.

Adapun, uji sampel BBM itu menyusul kegaduhan masyarakat di media sosial yang menyebut Pertamax (RON 92) yang dibeli sebenarnya berkualitas RON 90 atau setara Pertalite.

Tudingan masyarakat itu tak lepas dari kasus dugaan tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang yang melibatkan subholding Pertamina dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tahun 2018—2023.

Simon mengatakan, berdasarkan hasil uji sampel melalui tes laboratorium oleh Balai Besar Pengujian Migas/Lemigas pada pekan lalu, menunjukan BBM Pertamina telah sesuai kualifikasi. Adapun, sampel diambil dari sejumlah SPBU di Jabodetabek.

Namun, Simon mengaku belum puas sehingga akan melakukan uji sampel lagi di seluruh SPBU di Tanah Air.

"Itu tentunya mendorong kami untuk terus melakukan pendampingan ataupun melakukan uji di seluruh SBBU Pertamina yang berada di seluruh wilayah Nusantara," kata Simon dalam konferensi pers di Graha Pertamina, Jakarta, Senin (3/3/2025).

Selain itu, dia juga mengaku siap jika uji sampel dilakukan oleh pihak ketiga di luar Pertamina maupun Kementerian ESDM. Menurutnya, hal ini guna memastikan penguji adalah pihak yang independen.

Tak hanya itu, dia juga berpendapat jika uji coba sampel dilakukan oleh pihak ketiga, bisa menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat.

"Kami juga akan melibatkan dari pihak ketiga atau pihak lain. Bahkan, keterlibatan masyarakat pun kami dorong untuk sama-sama bisa ikut mengawasi," ucap Simon.

Dia menambahkan bahwa uji coba ini menjadi keniscayaan guna menjaga transparansi dalam pengelola minyak di tubuh Pertamina. Sebab, kata Simon, BBM Pertamina menyangkut hajat hidup orang banyak dan hak masyarakat Indonesia.

"Jadi kami akan sangat terbuka dan sangat menyambut baik apabila kita melakukan uji, tentunya dengan semakin banyak lembaga-lembaga independen lainnya," tutup Simon.