Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih enggan menanggapi soal data kinerja APBN Januari 2025 yang menunjukkan anjloknya penerimaan pajak menjadi Rp88,89 triliun atau 41,86% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
Untuk diketahui, realisasi penerimaan pajak di bulan yang sama pada tahun lalu atau Januari 2024 senilai Rp152,89 triliun.
Adapun data APBN KiTa Januari 2025 itu tertuang dalam dokumen Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang sempat diunggah di situs resmi. Data itu sebelumnya sempat tidak dirilis pada Februari 2025 lalu, sehingga menyebabkan publik dan investor menunggu.
Menanggapi data penerimaan pajak yang muncul itu, Menteri Sri Mulyani meminta agar publik menunggu saja konferensi pers APBN KiTa yang akan diselenggarakan esok hari, Kamis (13/3/2025).
"Besok saja di konferensi pers saya, ya," katanya kepada wartawan setibanya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun enggan berkomentar lebih lanjut soal penundaan konferensi pers APBN KiTa yang ditunggu-tunggu publik itu. Dia langsung masuk ke area dalam Istana Kepresidenan.
Baca Juga
Sri Mulyani juga enggan mengungkap apa agenda yang dihadiri olehnya di Istana Kepresidenan.
Sebelumnya, dokumen APBN KiTa edisi Februari 2025 muncul di situs resmi Kemenkeu pada Rabu (12/3/2025) pagi. Namun, ketika Bisnis memeriksanya lagi pada pukul 12.15 WIB, dokumen itu sudah tidak tersedia.
Pada pekan lalu, Jumat (7/3/2025), Sri Mulyani menyampaikan bahwa pihaknya akan menyampaikan data kinerja APBN itu setelah melakukan sejumlah penyesuaian.
"Nanti kalau kita sudah selesaikan seluruh adjusment, kita akan segera memberikan penjelasan," ujarnya kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Saat ditanya mengenai alasan ditundanya APBN KiTa Januari 2025, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu enggan memerinci lebih lanjut.
"Tadi kan sudah dijawab. Terima kasih, ya," ujarnya sambil berjalan menuju mobil yang telah menunggunya.