Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat inflasi Amerika Serikat mengalami kenaikan yang lebih rendah dari yang diperkirakan pada Februari 2025 yaitu sebesar 2,8%.
Melansir dari Reuters, Rabu (12/3/2025) Indeks Harga Konsumen (CPI) naik sebesar 0,2% pada Februari setelah sebelumnya meningkat 0,5% pada bulan Januari.
Secara tahunan, CPI mengalami kenaikan 2,8% hingga Februari, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan 3,0% pada Januari.
Para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memprediksi CPI akan naik sebesar 0,3% pada bulan Februari dan 2,9% secara tahunan.
Meski data inflasi menunjukkan adanya penurunan, angka ini tetap berada pada level yang dianggap oleh banyak ekonom masih tidak konsisten dengan target inflasi 2% yang ditetapkan oleh Federal Reserve.
Dengan demikian, meskipun ada tanda-tanda melambatnya laju inflasi, kebijakan moneter yang lebih ketat dari bank sentral AS kemungkinan akan tetap dipertahankan, terutama mengingat dampak dari kebijakan tarif yang dapat menaikkan harga barang lebih lanjut.
Baca Juga
Sementara itu, Ekonom Pasar Utama Spartan Capital Securities New York Peter Cardillo menilai meskipun ada berita baik terkait inflasi yang bergerak ke arah yang benar, pengenaan tarif impor tetap menjadi faktor yang belum dapat dipastikan dampaknya terhadap perekonomian.
“Ini adalah berita baik tentang inflasi, tetapi dengan adanya pengenaan tarif, kita masih belum tahu arah inflasi yang sebenarnya saat ini. Namun, berdasarkan data bulan ke bulan dan tahun ke tahun, inflasi memang bergerak ke arah yang benar,” kata Cardilo
Saat ditanya apakah data inflasi ini akan memengaruhi kebijakan ekonomi Federal Reserve, Cardillo merasa hal tersebut tidak akan mengubah keputusan The Fed dalam waktu dekat.
Cardillo juga menyatakan bahwa setelah periode penurunan yang panjang, pasar mungkin akan mengalami reli yang melegakan.
Dirinya menganggap bahwa setelah data inflasi hari ini, para investor kemungkinan akan beristirahat dari kekhawatiran mengenai dampak tarif.
“Dan Anda tahu, setelah periode penurunan yang begitu lama, saya pikir pasar akan mengalami reli yang melegakan di sini. Setelah data inflasi hari ini, investor mungkin akan beristirahat dari kekhawatiran tentang tarif,” ujarnya.