Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Masih Impor Beras dari India-Myanmar di Awal 2025, Ini Datanya

Indonesia tercatat masih melakukan impor beras pada Februari 2025, di tengah wacana setop impor beras tahun ini.
Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1/2023)./Antara
Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1/2023)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia tercatat masih melakukan importasi komoditas beras hingga Februari 2025, di tengah wacana setop impor beras tahun ini. Kendati begitu, volume impor beras pada awal 2025 turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia pada Januari-Februari 2025 masih mendatangkan beras dari luar negeri sebanyak 95.943 ton atau turun 89,1% dibanding Januari-Februari 2024 yang tercatat sebanyak 880.818 ton.

“Impor beras di Januari-Februari 2025 jauh lebih rendah dibanding tahun lalu, ini mungkin terkait dengan ketersediaan suplai beras di domestik,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti dalam Rilis BPS, Senin (17/3/2025).

Total 95.943 ton itu diantaranya berasal dari Myanmar, Thailand, Vietnam, dan India. Secara terperinci, impor beras dari Myanmar sebanyak 16.820 ton, Thailand 17.584 ton, Vietnam 17.870 ton, dan India 26.784 ton.

Menurunnya impor beras turut menjadi penyumbang menurunnya impor barang konsumsi sepanjang Januari-Februari 2025. 

Amalia mengungkap, impor barang konsumsi pada periode ini mengalami kontraksi sebesar 14,28% akibat menurunnya impor beras yang andilnya mencapai 13,87% secara kumulatif.

“Secara kumulatif impor barang konsumsi turun 14,28% Januari-Februari 2025 dibanding tahun lalu dan komoditas penyumbang penurunannya adalah beras,” ungkapnya. 

Pemerintah sebelumnya telah menegaskan untuk menutup keran impor beras konsumsi pada 2025. Langkah ini ditempuh sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan yang ditargetkan tercapai pada 2027.

Kendati begitu, pemerintah tetap membuka keran impor beras untuk kebutuhan hotel, restoran, dan kafe (horeka).

“Kami memutuskan tahun depan tidak impor beras, agar petani bisa tanam padi yang banyak serta harga di pasaran bagus,” kata Zulhas saat pelaksanaan rapat koordinasi pangan di Bandar Lampung seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/12/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper