Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Lebaran, Konsumsi Pertamax & Pertalite Diprediksi Naik 11%

Konsumsi BBM Pertamax dan Pertalite diproyeksi meningkat selama Lebaran 2025
Pengendara mengisi BBM jenis Pertamax di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Rabu (1/1/2025)/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengendara mengisi BBM jenis Pertamax di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Rabu (1/1/2025)/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksi konsumsi bahan bakar minyak (BBM), listrik, dan gas meningkat selama periode Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung melalui Posko Nasional Sektor ESDM RAFI 2025, memastikan kelancaran pasokan energi nasional. Ini terutama dalam mendukung mobilitas jutaan masyarakat pada arus mudik dan balik Lebaran.

Posko itu akan melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi energi, dengan memastikan stok BBM dan LPG mencukupi, serta langkah antisipasi terhadap lonjakan permintaan. 

Selain itu, Posko juga melakukan koordinasi yang efektif antarinstansi, termasuk BPH Migas, Pertamina, PLN, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya. Menurut Yuliot, ini agar dapat merespons cepat setiap kendala yang terjadi di lapangan.

"Utamakan keselamatan dan kenyamanan masyarakat, pastikan bahwa layanan energi kita dapat diakses oleh semua, tanpa terkecuali," kata Yuliot dalam keterangannya dikutip Selasa (18/3/2025).

Konsumsi dan Kesiapan Sektor ESDM 

Kementerian ESDM memproyeksikan konsumsi BBM harian meningkat selama Idulfitri. Perinciannya, bensin (gasoline), dengan konsumsi terbesar Pertalite 11,7% dan Pertamax 11,2%.

Lalu, konsumsi harian avtur naik 7,3% dibandingkan dengan konsumsi kondisi normal. Di sisi lain, konsumsi harian biosolar turun 16,2% dibanding kondisi normal.

Secara umum kondisi ketahanan stok BBM aman, baik gasoline, gasoil, kerosene maupun avtur, dengan ketahanan stok dijaga pada 19-21 hari. 

Selama periode Posko RAFI 2025, BPH Migas dan Pertamina menyiagakan 125 terminal bahan bakar minyak (TBBM), lebih dari 7.746 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), dan 70 depot pengisian pesawat udara (DPPU).

Adapun, prognosa ketahanan stok LPG nasional dalam kondisi aman, dengan coverage days LPG rata-rata 11-13 hari. 

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi bersama Pertamina menyiagakan 40 terminal liquefied petroleum gas (LPG), 731 stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPBE) dan 6.517 agen LPG. 

Kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil selama periode RAFI 2025, serta disiapkan agen dan pangkalan LPG siaga 24 jam khusus wilayah dengan permintaan tinggi.

Kementerian ESDM juga menyebut, subholding gas berkomitmen dan secara konsisten menjaga keamanan dan keandalan penyaluran gas bumi dari pemasok kepada lebih dari 5.800 pelanggan komersial, industri, dan pelanggan kecil.

Lalu, lebih dari 814.000 pelanggan rumah tangga (jargas) serta power plant melalui lebih dari 33.000 km jaringan pipa gas. 

Diprediksi terjadi peningkatan penyaluran gas LNG sebesar 53,2% dibandingkan dengan realisasi RAFI 2024. Selanjutnya, untuk bahan bakar gas (BBG) diprediksi akan terjadi peningkatan sebesar 4,3% bila dibandingkan dengan realisasi RAFI 2024.

Sementara itu, prognosa kondisi pasokan tenaga listrik pada sistem kelistrikan Jawa Bali, Sumatra, Kalimantan, dan sebagian besar Indonesia Timur pada periode RAFI 2025 pada kondisi aman. 

Diproyeksikan pada 31 Maret 2025 (1 Syawal 1446 H), sistem ketenagalistrikan nasional dalam kondisi aman dengan daya mampu pasok (DMP) sebesar 53.977 MW dan beban puncak (BP) sebesar 33.517 MW sehingga cadangan daya sebesar 20.460 MW (61,05%).

Adapun, BP pada hari pertama Idul Fitri meningkat 7,38% dibandingkan BP pada 2024 dan menurun 29,10% dibandingkan BP pada hari normal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper