Bisnis.com, JAKARTA – Colliers menyebut pasar ruang perkantoran di Asia Pasifik mengalami pertumbuhan hingga 15,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) sepanjang 2024. Di mana, posisinya mencapai 8,8 juta meter persegi.
Dalam laporannya, Colliers menyebut bahwa permintaan yang signifikan itu didorong oleh ekspansi perusahaan, pengembalian ke kantor, dan pertumbuhan pusat-pusat kapabilitas global.
Managing Director Colliers Mike Davis menjelaskan laporan ini mencakup pasar-pasar utama di Australia, Cina Daratan, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Korea Selatan dan Taiwan.
“Permintaan perkantoran di seluruh Asia Pasifik menunjukkan pertumbuhan yang kuat pada 2024, dengan pasar seperti India, Australia, dan Jepang yang menjadi kontributor paling tinggi,” jelasnya dalam keterangan tertulis Rabu (19/3/2025).
Sejalan dengan kinerja positif tersebut, Davis memproyeksi tren pertumbuhan pasar perkantoran bakal terus berlanjut sepanjang tahun ini.
Salah satu faktornya, didorong oleh perluasan pusat-pusat kemampuan global dan dinamika pasar yang mendukung, termasuk kebijakan pemerintah yang kondusif, inflasi yang terkendali, dan pelonggaran biaya pinjaman.
Baca Juga
Namun demikian, pasar perkantoran di sejumlah wilayah seperti Selandia Baru, Filipina, Korea Selatan, Hong Kong, hingga Taiwan disebut masih mengalami pelemahan.
Meski pasar mulai menunjukkan geliat pertumbuhan, Colliers menyebut belum ada pertumbuhan pasokan yang signifikan di sejumlah wilayah terkait. Secara keseluruhan, pasokan area perkantoran di wilayah Asia Pasifik tercatat turun 16,9% yoy.
Perinciannya, hampir sebagian besar pasar mengalami penurunan pasokan kecuali India dan Indonesia.
“India mencatat pertumbuhan pasokan baru sebesar 7% year-on-year selama Full Year 2024 dan menyumbang lebih dari 60% pasokan baru di APAC (Asia Pasifik) selama Full Year 2024,” pungkasnya.