Tak Terburu-buru
Meskipun telah memangkas suku bunga acuan sebesar 1% tahun lalu, The Fed memilih untuk menahan suku bunga tahun ini. Bank sentral masih menunggu kepastian lebih lanjut terkait tren inflasi serta dampak kebijakan ekonomi pemerintahan Trump sebelum mengambil keputusan baru.
"Kami tidak akan tergesa-gesa. Kebijakan saat ini sudah cukup baik dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian yang ada... Langkah terbaik saat ini adalah menunggu hingga kondisi ekonomi lebih jelas,” jelas Powell.
The Fed kini memproyeksikan inflasi akan mencapai 2,7% pada akhir tahun, lebih tinggi dibandingkan perkiraan 2,5% pada Desember lalu. Target jangka panjang tetap 2%, dan dampak tarif impor dinilai hanya sebagai hambatan sementara dalam pencapaian target tersebut pada 2027.
Powell mengakui kemungkinan terjadinya perlambatan dalam penurunan inflasi sepanjang tahun ini. Selain itu, The Fed menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 1,7% dari sebelumnya 2,1%, dengan sedikit kenaikan tingkat pengangguran yang diperkirakan terjadi pada akhir tahun.
Pasar merespons pernyataan ini dengan kenaikan indeks saham utama AS, sementara nilai tukar dolar melemah dan imbal hasil obligasi pemerintah AS mengalami penurunan.
Baca Juga
Data dari LSEG menunjukkan bahwa peluang The Fed akan memangkas suku bunga pada Juni meningkat menjadi 62%, dibandingkan dengan 57% sebelum pernyataan kebijakan dirilis.
Presiden Inflation Insights Omair Sharif mengatakan hal paling mencolok dalam proyeksi terbaru The Fed adalah meningkatnya ketidakpastian dalam ekonomi AS.
"The Fed tampaknya sama bingungnya dengan kita semua dalam menafsirkan perubahan kebijakan ekonomi dari Gedung Putih," kata Sharif.
Selain itu, The Fed juga mengumumkan bahwa mereka akan memperlambat laju pengurangan neraca keuangan yang saat ini bernilai US$6,81 triliun, dalam proses yang dikenal sebagai quantitative tightening.
Namun, keputusan ini tidak diambil secara bulat. Gubernur The Fed Chris Waller adalah satu-satunya pejabat yang menolak pernyataan kebijakan terbaru karena tidak sepakat dengan perubahan strategi pengelolaan neraca keuangan.