Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas sopir bus di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, tercatat memiliki tekanan darah tinggi. Kondisi ini terungkap melalui pemeriksaan kesehatan yang diwajibkan bagi sopir sebelum berangkat membawa pemudik Lebaran 2025.
"Rata-rata mereka tensinya tinggi karena kurang istirahat tadi," ujar Komandan Regu Terminal Pulo Gebang, Anwar, kepada Tim Jelajah Bisnis 2025, Sabtu (29/3/2025).
Pemeriksaan kesehatan ini berlaku bagi sopir utama maupun cadangan sebelum mereka mengantar penumpang ke kota tujuan.
Menurutnya, pemeriksaan di Terminal Pulo Gebang mencakup tekanan darah hingga tes narkoba. Jika sopir tidak memenuhi standar medis, maka ia tidak diperbolehkan berangkat.
"SOP-nya kalau fatal ya, artinya kita dapat rekomendasi dari yang mengecek bilang sebaiknya enggak usah diberangkatkan, Pak. Nah kita tidak akan berangkatkan. Atau diganti dengan pengemudi yang lain," jelasnya.
Menurutnya, untuk perjalanan jarak jauh, biasanya disediakan dua pengemudi. Jika salah satu tidak memenuhi standar kesehatan, maka pengemudi cadangan akan mengambil alih tugasnya.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, Terminal Terpadu Pulo Gebang mencatatkan jumlah penumpang paling tinggi dalam momentum Lebaran 2025, yakni terjadi pada H-3 Lebaran atau Jumat 28 Maret, dengan total penumpang yang berangkay mencapai 5.888 dengan jumlah bus sebanyak 530 unit bus.
Anwar menjabarkan angka tersebut secara tahunan meningkat dibanding periode Lebaran 2024 dengan total penumpang pada H-3 mencapai 5.874 (naik 0,24%) dan jumlah bus sebanyak 429 (naik 23,54%).
"Jadi situasi hari ini turun dibanding hari sebelumnya, di H-3 atau tanggal 28. Bisa dikatakan itu puncaknya," kata Anwar saat ditemui Bisnis di Terminal Pulo Gebang, Sabtu (29/3/2025).
Pada hari ini, Sabtu (29/3/2025) atau H-2 Lebaran, sampai dengan pukul 15.18 WIB tercatat jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Pulo Gebang mencapai 3.368 dengan jumlah armada 257 bus. Data ini akan terus berubah seiring jumlah pemudik yang bertambah.