Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis Idulfitri 1446 H dapat memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Dia menyebut aktivitas erekonomian akan meningkat selama Libur Lebaran, terutama pada daerah-daerah tujuan mudik.
"Moga-moga baik [dampak Lebaran ke perekonomian]. Kalau sekarang tentu akan meningkatkan aktivitas ekonomi di semua daerah, terutama yang di tempat tujuan mudik. Saya rasa akan mendorong perekonomian daerah," kata Sri Mulyani di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta pada Senin (31/3/2025).
Dia melanjutkan, aktivitas perekonomian tersebut dapat terjadi pada konsumsi masyarakat seperti makanan, pakaian, hingga make up. Selain itu, destinasi wisata dan tempat-tempat makan juga dapat membantu mengerek naik perekonomian. Misalnya saja, tempat wisata seperti Dusun Bambu di Bandung telah merasakan kenaikan jumlah pengunjung.
"Kemarin saya ke Dusun Bambu sebelum lebaran. Mereka bilang pada periode Lebaran ini bisa sampai 17.000 (pengunjung) sehari," tambahnya.
Selain itu, dia juga optimistis dampak Lebaran akan tercermin pada data perekonomian Indonesia pada kuartal I/2025 mendatang."Jadi saya berharap pusat-pusat aktivitas di mana masyarakat berkumpul Akan memberikan dampak ekonomi yang lebih baik," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2025 akan mencapai 5%, terutama didorong oleh momen Ramadan dan Lebaran. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Morgiarso menyatakan indikator-indikator makro ekonomi seperti inflasi dan PMI manufaktur masih menunjukkan angka yang bagus pada Januari. Selain itu, dia berharap tren positif tetap berlanjut pada Februari.
Baca Juga
Kendati demikian, Susi tidak menampik bahwa banyak pengamat dan pakar yang memberi catatan terkait kinerja perekonomian pada dua bulan ini. Oleh sebab itu, dia mengungkapkan pemerintah akan mendorong pertumbuhan pada Maret yang menjadi momen Ramadan.
"Harusnya kita dorong di Maret ini. Insya Allah mudah-mudahan masih bisa [tercapai pertumbuhan 5%]," ujar Susi.