Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiket Kereta Lebaran Sisa 23%, Ini Respons KAI

Secara keseluruhan, kepadatan pemudik menggunakan kereta api tertinggi terjadi pada periode H-3 hingga H-1 Lebaran.
Calon penumpang memasuki gerbong kereta api jarak jauh di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (26/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Calon penumpang memasuki gerbong kereta api jarak jauh di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (26/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat bahwa kebijakan work from anywhere (WFA) yang diterapkan pemerintah sejak 24 Maret 2025 berdampak pada kelancaran arus mudik Lebaran 2025

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa sejak kebijakan WFA diberlakukan, jumlah penumpang kereta api terus meningkat. Kebijakan WFA membuat pergerakan penumpang lebih merata, sehingga kepadatan tidak hanya terjadi pada tanggal-tanggal tertentu.  

“Pada 21 Maret 2025 terdapat 170.556 penumpang naik kereta api, hari berikutnya 22 Maret 2025 terjadi peningkatan menjadi 174.505 penumpang, lalu puncaknya terjadi pada 23 Maret 2025 dengan angka 183.123 penumpang,” ujar Anne, Senin (31/3/2025). 

Anne menambahkan bahwa puncak awal pergerakan penumpang terjadi pada 23 Maret 2025 atau sehari sebelum WFA dimulai, dengan jumlah penumpang mencapai 183.123 orang. Setelah itu, jumlah penumpang tetap stabil tanpa lonjakan signifikan, menunjukkan efektivitas kebijakan WFA dalam mendistribusikan perjalanan secara lebih merata.  

Secara keseluruhan, kepadatan pemudik tertinggi terjadi pada periode H-3 hingga H-1 Lebaran. Data menunjukkan bahwa pada 27 Maret 2025 (H-4), jumlah penumpang mencapai 202.202 orang, lalu meningkat menjadi 215.564 penumpang pada 28 Maret 2025 (H-3), dan 214.151 penumpang pada 29 Maret 2025 (H-2).  

Meski terjadi peningkatan jumlah penumpang, Anne mengklaim kondisi arus mudik tahun ini lebih terkelola dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada lonjakan mendadak pada hari-hari tertentu, yang menandakan bahwa kebijakan WFA membantu pemerataan arus mudik menggunakan kereta api.  

“Seiring dengan diberlakukannya kebijakan Work From Anywhere, pergerakan mudik menjadi lebih terdistribusi. Pemudik dapat memilih waktu perjalanan yang lebih fleksibel, sehingga kepadatan tidak hanya terjadi di satu atau dua hari tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan WFA berkontribusi positif dalam kelancaran arus mudik tahun ini,” jelas Anne.  

Hingga 31 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, sebanyak 3.538.738 tiket telah terjual atau setara dengan 77% dari total kapasitas yang disediakan. Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual mencapai 3.130.477 tiket dengan tingkat okupansi 91%, sementara tiket KA Lokal terjual sebanyak 408.261 tiket atau 36% dari kapasitas yang tersedia.  

Berdasarkan data kumulatif pada 21–31 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, sebanyak 2.015.447 pelanggan telah menggunakan layanan kereta api, meningkat 8% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencatat 1.873.254 pelanggan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper