Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha di negara bagian Amerika Serikat (AS), Michigan, mendesak Presiden Donald Trump menghentikan rencana penerapan tarif 25% untuk impor kendaraan dan suku cadang impor.
Kebijakan itu dinilai dapat membuat harga kendaraan melonjak signifikan, gangguan rantai pasok, hingga ancaman terhadap pekerja yang banyak bekerja di sektor otomotif.
“Peningkatan biaya akan menyebabkan gangguan signifikan di seluruh rantai pasokan, dan mungkin yang paling penting menyebabkan kenaikan harga yang signifikan terhadap biaya kendaraan bagi konsumen Amerika,” kata Kamar Dagang Regional Detroit dan MichAuto, sebuah asosiasi otomotif dan mobilitas dalam suratnya, mengutip Reuters, Selasa (1/4/2025).
Selain itu, Kamar Dagang Regional Detroit menyebut kebijakan ini dapat berdampak terhadap kelas pekerja. Mengingat di Michigan, satu dari lima pekerjaan terkait dengan otomotif. Belum lagi, kata asosiasi tersebut, sektor otomotif menyumbang sekitar US$300 miliar bagi perekonomian Michigan setiap tahunnya.
Asosiasi ini mengatakan, kebijakan tersebut akan merusak industri otomotif dan perekonomian negara bagian, mengingat ada lebih dari 1.000 pemasok otomotif yang berpusat di Michigan.
“Kebijakan tarif yang diusulkan akan meningkatkan harga, menurunkan permintaan konsumen, dan dengan demikian, menurunkan profitabilitas perusahaan kami, yang secara langsung berdampak pada pekerja keras Amerika yang merakit kendaraan ikonik tersebut,” tambah surat itu.
Baca Juga
Harga kendaraan baru yang lebih tinggi dikhawatirkan dapat mendorong beberapa pemilik untuk mempertahankan kendaraannya lebih lama, sehingga mengerek harga mobil bekas.“Peningkatan biaya kendaraan ini akan ditanggung secara tidak proporsional oleh keluarga kelas pekerja dan kelas menengah,” katanya.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Gedung Putih Kush Desai mencatat produsen mobil seperti Hyundai, telah mengumumkan investasi baru di AS dan menyatakan bahwa investasi tersebut, hingga seruan Trump untuk pengurangan pajak baru akan memcu pertumbuhan manufaktur dan lapangan kerja.
Sementara itu, kelompok yang mewakili General Motors, Ford, Toyota, Stellantis, dan lainnya memperingatkan bahwa kebijakan itu akan menaikkan biaya kendaraan. Hyundai bahkan telah menginfokan dealer mobil bahwa mereka mungkin perlu menyesuaikan harga jika kebijakan tarif impor 25% diberlakukan.
Sebagaimana diketahui, Trump berencana menerapkan tarif 25% untuk impor kendaraan dan suku cadang impor. Trump mengatakan, tarif akan mulai berlaku pada tanggal 2 April 2025 dan AS akan mulai mengenakannya sehari kemudian.
Mengutip Bloomberg, Gedung Putih mengatakan tarif akan berlaku tidak hanya untuk mobil yang sudah dirakit sepenuhnya tetapi juga suku cadang mobil utama, termasuk mesin, transmisi, suku cadang mesin penggerak, dan komponen listrik.
Daftar tersebut dapat diperluas dari waktu ke waktu untuk mencakup suku cadang tambahan. Trump menyatakan tarif tersebut permanen dan dia tidak tertarik untuk menegosiasikan pengecualian apa pun.