Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Global Anjlok Imbas Tarif Trump, China: Pasar Telah Berbicara

Pemerintah China mengungkap pasar saham global anjlok akibat dari kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.
Investor mengamati papan informasi saham di kantor pusat RHB Investment Bank Bhd., Kuala Lumpur, Malaysia pada Selasa (17/2/2020). / Bloomberg-Samsul Said
Investor mengamati papan informasi saham di kantor pusat RHB Investment Bank Bhd., Kuala Lumpur, Malaysia pada Selasa (17/2/2020). / Bloomberg-Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah China mengungkapkan pasar saham global anjlok akibat dari kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.

Dilansir Channel News Asia dikutip Senin (7/5/2025), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun menyampaikan bahwa pasar telah merespons kebijakan Trump tersebut.

"Pasar telah berbicara," ujar Guo Jiakun.

Guo juga menuturkan bahwa respons pasar tersebut itu berkaitan dengan tindakan balasan China dan pernyataan Trump yang menyatakan tidak akan mengubah kebijakan tarif tersebut.

Oleh karena itu, pemerintah China meminta agar AS mencabut kebijakan tarif resiprokal yang dinilai kontroversial tersebut.

"Sekaranglah saatnya bagi AS untuk berhenti melakukan hal yang salah dan menyelesaikan perbedaan dengan mitra dagang melalui konsultasi yang setara," tambah Guo.

Adapun, beberapa asosiasi perdagangan China dalam berbagai industri mulai dari perawatan kesehatan, tekstil hingga elektronik menyerukan persatuan dalam mengeksplorasi pasar alternatif dan memperingatkan bahwa tarif akan memperburuk inflasi di AS.

Kamar dagang China yang mewakili para pedagang produk makanan menghimbau agar industri impor dan ekspor produk makanan serta pertanian China bersatu dan memperkuat kerja sama guna bersama-sama menjajaki pasar dalam dan luar negeri.

Selain itu, Kamar dagang logam dan kimia mengungkap bahwa kebijakan Trump itu akan memicu peningkatan biaya bagi importir AS dan biaya konsumsi bagi konsumen. 

Selanjutnya, kebijakan itu juga bakal memperburuk inflasi domestik di AS, serta meningkatkan kemungkinan terjadinya resesi AS.

Di lain sisi, Asosiasi China Express menyatakan penolakan tegas terhadap langkah AS untuk membatalkan perlakuan bebas bea untuk paket bernilai rendah dari China.

Asosiasi juga mengatakan bahwa paket e-commerce lintas batas dari Tiongkok telah membantu konsumen Amerika memenuhi kebutuhan konsumsi pribadi mereka, mengurangi biaya hidup, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Oleh karenanya, Asosiasi China Express menilai kebijakan tarif Trump akan merugikan kepentingan konsumen di Amerika Serikat, khususnya keluarga dan kaum muda, yang bergantung pada belanja e-commerce lintas batas.

"Kami berharap Amerika Serikat akan memperbaiki praktik yang salah dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kebijakan yang adil dan dapat diprediksi untuk pengembangan e-commerce dan pengiriman lintas batas," kata asosiasi tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper