Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Korea Selatan mengatakan pemerintah akan menyiapkan sejumlah langkah dukungan untuk sektor-sektor dengan kebutuhan mendesak.
Kebijakan tersebut akan dikeluarkan jelang pemberlakuan tarif 25% yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump mulai minggu ini.
"Menteri Choi Sang-mok menekankan perlunya menganalisis dampak pada ekonomi makro dan menyiapkan langkah-langkah dukungan untuk sektor-sektor dengan kebutuhan mendesak," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Senin (7/4/2025).
Pada 2 April 2025, Trump memberlakukan tarif menyeluruh terhadap impor ke Amerika Serikat dan tarif yang lebih tinggi terhadap negara-negara yang dinilai sebagai pelanggar terburuk, termasuk bea masuk sebesar 25% atas impor dari Korea Selatan, yang akan mulai berlaku pada Rabu (9/4/2025).
Setelah pengumuman Trump, penjabat Presiden Korea Selatan Han Duck-soo mengatakan minggu lalu bahwa pemerintah akan mempersiapkan langkah-langkah dukungan untuk sektor otomotif minggu ini dan mengupayakan negosiasi dengan pemerintahan Trump.
Ekspor Korea Selatan ke Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi sebesar US$127,8 miliar pada tahun 2024, dengan mobil, sebagai produk terlaris, menyumbang 27% dari total.
Baca Juga
Pada Senin, Menteri Keuangan Choi Sang-mok dan pembuat kebijakan lainnya juga meninjau strategi tanggapan menjelang kunjungan menteri perdagangan ke Amerika Serikat minggu ini, kata kementerian keuangan.
Selama kunjungan pada 8-9 April 2025 itu, Cheong In-kyo, Menteri Perdagangan Korea Selatan, berencana untuk bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer dan mengajukan permintaan untuk menurunkan tarif 25%.
Kunjungan Cheong mendatang akan menjadi kunjungan tingkat senior kelima dari Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Energi sejak Trump menjabat.
Dia telah berkunjung pada bulan Maret, sementara Menteri Perindustrian Ahn Duk-geun berkunjung dua kali. Wakil Menteri Park Jong-won juga berkunjung, untuk meminta pengecualian tarif.
Trump belum bertemu atau berbicara dengan salah satu pemimpin sementara Korea Selatan, tetapi mengundang Ketua Hyundai Motor Group Euisun Chung ke Gedung Putih untuk mengumumkan investasi produsen mobil tersebut senilai $21 miliar di Amerika Serikat.
Secara terpisah, regulator keuangan Korea Selatan pada hari Senin meminta perusahaan dan lembaga negara untuk bersiap memberikan dukungan likuiditas bagi perusahaan pengekspor dan kontraktor mereka yang terkena tarif.
Saat indeks saham acuan Kospi turun ke level terendah dalam 17 bulan di tengah aksi jual aset berisiko global akibat tarif AS, regulator juga mengatakan akan menyiapkan program stabilisasi pasar senilai 100 triliun won (US$68,08 miliar).