Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan Grup Garuda Indonesia (GIAA) mencatatkan lonjakan jumlah penumpang saat puncak arus balik Lebaran 2025, Minggu (6/4/2025) menjadi sebanyak 78.685 jiwa.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani mengatakan Garuda mengangkut 78.685 penumpang atau naik 19% dibandingkan dengan awal fase arus balik, 2 April lalu yang tercatat sebesar 65.823 penumpang. Jumlah tersebut terdiri dari 41.059 penumpang Garuda Indonesia dan 37.626 penumpang Citilink.
“Adapun trafik pergerakan penumpang pada periode tersebut diproyeksikan meningkat sekitar 19% dibandingkan dengan awal fase arus balik yang telah berlangsung sejak 2 April 2025 lalu yang merupakan awal periode arus balik, Garuda Indonesia Group mengangkut sebanyak 65.823 penumpang,” kata Wamildan dalam keterangan resmi, Senin (7/4/2025).
Sejalan dengan lonjakan penumpang, Wamildan mengatakan jumlah penerbangan yang dilayani Garuda Indonesia Group adalah sebesar 480 penerbangan, terdiri dari 256 penerbangan yang dilayani Garuda Indonesia dan 224 penerbangan oleh Citilink.
Di hari yang sama, Garuda Indonesia Group mencatat sedikitnya 34.132 penumpang yang tiba di Jakarta, terdiri dari 20.172 penumpang Garuda Indonesia dan 13.960 penumpang Citilink. Beberapa rute dengan volume kedatangan tinggi menuju Jakarta antara lain berasal dari Denpasar, Surabaya, Medan, Semarang, Batam, dan Singapura.
“Adapun peningkatan jumlah penumpang pada puncak arus balik ini sejalan dengan tingginya demand masyarakat untuk kembali ke kota-kota tujuan utama seperti Jakarta, Surabaya, dan Makassar pascalibur Idulfitri,” jelasnya.
Baca Juga
Wamildan juga memproyeksikan puncak arus balik diperkirakan masih akan berlangsung hingga hari ini di mana Garuda Indonesia Group memproyeksikan pergerakan penumpang sebesar 74.000 penumpang. Adapun total penerbangan dari dan menuju Jakarta hari ini yang dilayani Garuda Indonesia adalah sebanyak 110 penerbangan sedangkan Citilink sebanyak 133 penerbangan.
Garuda Indonesia Group memperkirakan jumlah pergerakan penumpang akan melebihi 152.363 orang dalam dua hari puncak arus balik, dengan rata-rata tingkat keterisian kursi (load factor) mencapai 88%.
Wamildan menyampaikan bahwa untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang, Garuda Indonesia telah mengambil sejumlah langkah strategis, termasuk optimalisasi kapasitas produksi melalui penambahan penerbangan (extra flight) pada rute-rute dengan permintaan tinggi seperti Denpasar–Jakarta, Batam–Jakarta, Padang–Jakarta, dan Medan–Jakarta.
Selain itu, langkah mitigasi layanan penumpang dilakukan dengan memperkuat koordinasi bersama otoritas bandara dan pihak terkait untuk memperlancar proses check-in, boarding, dan penanganan bagasi, terutama di bandara dengan trafik tinggi.
Hingga fase puncak arus balik, Garuda Indonesia Group mencatat rata-rata ketepatan waktu penerbangan (on-time performance/OTP) sebesar 89%. Capaian ini diperkirakan akan terus meningkat hingga berakhirnya masa arus balik pada pekan berikutnya.
“Pergerakan arus balik diprediksi masih akan berlangsung hingga 14 April 2025, dan Garuda Indonesia akan terus memantau perkembangan jumlah penumpang serta secara aktif menyesuaikan kapasitas layanan agar kebutuhan mobilitas masyarakat tetap terpenuhi secara optimal,” imbuhnya.