Bisnis.com, JAKARTA — Pariwisata Indonesia masih bisa tumbuh di tengah isu pelemahan daya beli masyarakat dan gejolak ekonomi dalam negeri dan global.
Beberapa faktor menjadi tantangan bagi sektor pariwisata, mulai dari daya beli masyarakat yang melemah sampai kebijakan pemerintah untuk efisiensi anggaran.
Namun, pariwisata Indonesia ternyata masih bisa mencatatkan pertumbuhan, meskipun diakui Co-Founder & CMO, Tiket.com Gaery Undarsa.
"Sebenarnya kalau kita lihat, ini menarik karena sebenarnya secara garis besar, travel di kuartal pertama itu sebenarnya masih oke. Dari sisi Tike.com, mudik kemarin itu lumayan positif, ada peningkatan kinerja ," ungkap Gaery dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (14/4/2025).
Gaery mengungkapkan, dibandingkan tahun lalu pemesanan penerbangan pada kuartal pertama peningkatannya mencapai 35%. Sementara itu, pemesanan akomodasi naik 40%.
Namun, di tengah kondisi ini, Gaery memperkirakan dari segi pariwisata mungkin akan melesu pada kuartal kedua.
Baca Juga
"Biasanya kuartal kedua ini adalah kuartal yang agak-agak menantang nih, buat industri pariwisata di Indonesia. Untuk kami ya mungkin ada efeknya, tapi belum bisa kami prediksi secara 2025 keseluruhan," jelasnya.
Gaery menyebutkan, dalam pertumbuhan masing-masing segmen pariwisata, akomodasi mengalami peningkatan yang lebih pesat.
"Saat ini orang banyak cari tempat liburan, akomodasi, hotel vertikal, di lokasi yang lebih dekat dengan ada tren staycation. Ini dari tahun ke tahun trennya selalu positif," ungkapnya.