Bisnis.com, JAKARTA — Swiss siap meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Indonesia, baik dari ekspor maupun impor.
Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste, dan Asean Olivier Zehnder mengaku perkembangan tarif resiprokal yang diterapkan Presiden AS Donald Trump bukan menjadi faktor utama mengapa Swiss ingin meningkatkan perdagangan dengan Indonesia.
Tanpa adanya tarif Trump, sambung Zehnder, Swiss memang siap meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Indonesia.
Dia menjelaskan ada sejumlah produk yang kerap Swiss impor dari Indonesia seperti tekstil hingga alas kaki. Zehnder menyatakan Swiss siap memperlebar cakupan barang yang diimpor dari Indonesia.
"Saya pikir terserah Indonesia untuk mengembangkan produk apa. Kami tidak bisa mengatakan, 'Ingin mengimpor ini dan itu. Indonesia harus mengatakan, 'Kami ingin menjual ini dan itu.' Indonesia telah mengatakan itu dan saya pikir seharusnya tidak ada masalah," ujarnya di sela-sela acara Indonesia-Switzerland Hydropower Conference 2025 di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).
Sebaliknya, Zehnder mengungkapkan Swiss juga siap mengeskpor lebih banyak barang ke Indonesia. Biasanya, Swiss mengeskpor produk farmasi, kimia, dan peralatan mesin, medik, hingga jam tangan.
Baca Juga
Bahkan, sambungnya, perusahaan-perusahaan Swiss juga sudah memproduksi peralatan mesin, produk farmasi, dan produk makanan di Indonesia.
Apalagi, saat ini Indonesia sedang mendorong penandatanganan perjanjian IEU-CEPA (Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement). Menurutnya, perjanjian tersebut akan memperlancar kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan Swiss beserta negara-negara Uni Eropa lainnya.
"Menteri Ekonomi kami akan datang pada bulan Oktober ini [ke Indonesia], dan kami berharap hal itu juga akan meningkatkan hubungan perdagangan antar kedua negara," ungkap Zehnder.