Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boeing Berhasil Atasi Kekurangan Stok Mur dan Baut Pesawat 737 MAX

Boeing harus memutar otak usai usai kekurangan komponen atau suku cadang pesawat, selain dampak perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
Boeing 737 MAX. Dok Boeing
Boeing 737 MAX. Dok Boeing

Bisnis.com, JAKARTA — Boeing harus memutar otak usai usai kekurangan komponen atau suku cadang pesawat 737 MAX, selain dampak perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. 

Kebakaran di pabrik besar di wilayah Philadelphia yang dijalankan oleh SPS Technologies, produsen komponen pesawat, juga memengaruhi ketersediaan suku cadang.

Dilansir dari Reuters, Senin (21/4/2025), kekurangan komponen tersebut juga telah meningkatkan kekhawatiran industri tentang krisis pasokan jangka panjang karena Boeing berupaya meningkatkan produksi 737 MAX, yang tahun lalu terhambat oleh masalah kualitas dan pemogokan selama tujuh minggu oleh pekerja pabrik. 

Seorang juru bicara Boeing mengatakan perusahaan sedang mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kekurangan kompenen berupa mur dan baut.

"Kami tidak memperkirakan adanya dampak jangka pendek terhadap produksi komersial," kata mereka.

Dia juga mengatakan bahwa minimnya stok komponen-komponen itu dapat menghentikan lini produksi Boeing 737 MAX, model pesawat terlaris Boeing. Walhasil, Boeing menyetujui kontrak dengan perusahaan produsen baut dan mur meskipun dengan harga yang lebih tinggi.

Produsen komponnen itu menaikkan harga karena menyadari bahwa persediaan baut dan mur pengencang yang semakin menipis mengancam industri kedirgantaraan yang lebih luas.

Tak berhenti di sana, penghentian pengiriman pesawat ke China sangat berdampak pada Boeing. Bahkan saham Boeing yang memulai proyek pertamanya pada 1919 itu anjlok 14% dalam satu hari dan menghapus lebih dari US$100 miliar nilai pasar.

Beruntung, Malaysia Aviation Group (MAG), perusahaan induk Malaysia Airlines menyatakan tengah berdiskusi dengan Boeing terkait kemungkinan pengambilalihan slot pengiriman pesawat 737 MAX yang batal diterima oleh maskapai China. 

Mengutip Reuters, Direktur Utama MAG, Izham Ismail mengatakan jika slot pengiriman Boeing menjadi tersedia karena pembatalan dari maskapai China, MAG melihat peluang untuk mempercepat pengadaan armada. 

“MAG sedang berbicara dengan Boeing apakah kami bisa mengambil alih slot-slot itu,” katanya, dikutip Senin (21/4/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper