Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi QRIS Terus Melesat saat 'Diusik' Trump

Volume transaksi QRIS tumbuh melesat hingga 169,15% pada kuartal I/2025, menunjukkan masifnya adaptasi sistem pembayaran itu oleh masyarakat Indonesia.
Kode QR atau QRIS milik pedagang soto di Jakarta pada Senin (13/2/2023). / Bloomberg-Dimas Ardian
Kode QR atau QRIS milik pedagang soto di Jakarta pada Senin (13/2/2023). / Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia melaporkan bahwa transaksi QRIS terus meningkat hingga Maret 2025, atau di tengah komplain Amerika Serikat terhadap sistem pembayaran RI.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan bahwa kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada kuartal I/2025 tetap tumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.

“Volume transaksi pembayaran digital melalui QR Indonesian Standard [QRIS] tetap tumbuh tinggi sebesar 169,15% year on year [YoY], didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant,” katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (23/4/2025).

Secara umum, BI juga mencatat bahwa pembayaran digital hingga bulan ketiga tahun ini mencapai 10,76 miliar transaksi atau tumbuh 33,50% (YoY).

Selain QRIS, komponen transaksi lainnya seperti aplikasi mobile banking tumbuh 34,51% (YoY) dan internet banking naik 18,89% (YoY) sepanjang periode yang sama. 

Adapun, BI juga memutuskan untuk menahan suku bunga acuan alias BI Rate di level 5,75%. Suku bunga Deposit Facility ditetapkan di posisi 5,00% dan suku bunga Lending Facility tetap 6,50%.

Perry mengatakan keputusan suku bunga ini konsisten dengan upaya menjaga agar perkiraan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1%.

Berdasarkan catatan Bisnis, AS melayangkan sejumlah keluhan terkait sistem pembayaran di Indonesia yang dinilai menjadi kontributor penghambat perdagangan kedua negara. 

Keluhan tersebut tertulis dalam National Trade Estimate (NTE) Report on Foreign Trade Barriers 2025, yang terbit pada 31 Maret alias beberapa hari menjelang Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor resiprokal terhadap negara-negara di dunia. 

Tidak hanya QRIS, pemerintah Negeri Paman Sam juga menyoroti penerapan Gerbang Pembayaran Nasional alias GPN oleh BI.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper