Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan penurunan jumlah pemudik selama periode mudik Lebaran 2025 dibandingkan dengan tahun lalu bukan karena penurunan daya beli masyarakat.
Menhub Dudy menyebutkan tahun ini jumlah pemudik tercatat sebesar 154,62 juta jiwa. Angka ini turun 4,67% dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 162,2 juta jiwa. Meski demikian, Dudy mengatakan penurunan tersebut tidak dapat disebut sebagai dampak penurunan daya beli masyarakat.
“Memang ada penurunan dari realisasi 2024. Penurunan hanya sebesar 4,6%. Penurunan tersebut tidak bisa digeneralisir sebagai penurunan daya beli masyarakat karena kurang dari 5%,” kata Menhub Dudy di Gedung DPR, Rabu (23/4/2025).
Dudy menambahkan pihaknya akan mengkaji penyebab penurunan jumlah pemudik. Dia mengatakan kemungkinan masyarakat memilih tidak mudik tahun ini.
“Mungkin barangkali masyarakat memiliki pilihan tidak mudik pada tahun ini ini akan kami kaji lagi dari jumlah 4,6% turun alasannya seperti apa,” jelasnya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sebanyak 154,62 juta orang atau sekitar 54,89% dari total penduduk Indonesia melakukan perjalanan selama periode H-10 hingga H+10 Lebaran 2025.
Baca Juga
Menhub Dudy menyampaikan bahwa tingkat mobilitas masyarakat selama masa mudik Lebaran 2025 sangat tinggi, berdasarkan mobile positioning data (MPD) yang dihimpun dari tiga operator seluler utama, yaitu Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.
Data tersebut mencatat sebanyak 358.211.415 aktivitas perpindahan selama 21 hari masa libur Lebaran, dengan rata-rata koefisien pergerakan sebesar 2,32.
Pulau Jawa tercatat sebagai pusat utama aktivitas mudik. Dari total pelaku perjalanan, 60,73% atau sekitar 93,9 juta orang berasal dari Pulau Jawa, terutama wilayah Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Adapun sebanyak 65,79% atau sekitar 101,72 juta orang menjadikan Pulau Jawa sebagai tujuan perjalanan.