Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong kelanjutan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Bedugul, Bali imbas insiden pemadaman listrik atau blackout nyaris 12 jam di Pulau Dewata itu pekan lalu.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) ESDM, Eniya Listiani Dewi mengatakan pihaknya telah sepakat dengan seluruh pemerintah pusat dan daerah, serta berbagai stakeholder untuk mendorong pengembangan listrik berbasis panas bumi.
"Ini ada kesempatan untuk Bali mempunyai PLTP karena selama ini wilayah kerja panas buminya itu di wilayah Bedugul. Iya, harus didorong," kata Eniya kepada wartawan, Senin (5/5/2025).
Dengan mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT), salah satunya lewat PLTP, Bali disebut akan lebih mandiri dan tidak bergantung pada pasokan listrik dari Jawa.
"Nah, termasuk kejadian Bali blackout itu, itu kan juga kemandirian dalam satu pulau itu. Itu yang harus diperhatikan. Dari dulu kita sudah meng-announce ya, memberitahukan kepada Bali. Iya, enggak bergantung ke Jawa karena 50 persen lebih itu, itu masih di ini," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan tim Inspektur Ketenagalistrikan guna melakukan investigasi menyeluruh di lapangan terkait pemadaman tersebut.
Baca Juga
"Kami telah menugaskan Inspektur Ketenagalistrikan untuk memeriksa secara menyeluruh instalasi pembangkit dan jaringan transmisi di sistem kelistrikan Bali," ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Senin (5/5/2025).
Menurut Jisman, penyebab padamnya sistem kelistrikan di Bali masih dalam tahap investigasi lebih lanjut. Berdasarkan temuan awal dari PT PLN (Persero), pemadaman disinyalir dipicu oleh gangguan pada saluran kabel laut tegangan tinggi (SKLT).
Pihaknya menilai gangguan ini menyebabkan terputusnya aliran listrik dari pembangkit sehingga memicu pemadaman meluas di seluruh Bali. Sebagai langkah antisipatif, Jisman meminta PLN untuk memastikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali, baik di Bali maupun di sistem kelistrikan wilayah lain.
Dia juga mendorong PLN untuk segera menyelesaikan audit menyeluruh terhadap standar operasional prosedur (SOP) terkait operasi, pemeliharaan jaringan, dan penanganan gangguan meluas.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat yang terdampak atas ketidaknyamanan ini," kata Jisman.