Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manufaktur dan Pertanian Masih jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I/2025

Seluruh lapangan usaha, selain pertambangan, mencatatkan pertumbuhan positif. Namun, ekonomi Indonesia kuartal I/2025 hanya tumbuh 4,87% (YoY).
Petani beraktivitas dengan latar belakang pabrik semen milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. di Tuban, Jawa Timur. / Bisnis-Nurul Hidayat
Petani beraktivitas dengan latar belakang pabrik semen milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. di Tuban, Jawa Timur. / Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan lapangan usaha industri pengolahan dan pertanian menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2025. 

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa lapangan usaha pertanian menjadi sumber pertumbuhan terbesar yang mencapai 1,11% terhadap pertumbuhan ekonomi secara umum yang sebesar 4,87% secara tahunan (year on year/YoY). 

“Pertumbuhan ekonomi ini juga ditopang oleh industri pengolahan dengan sumber pertumbuhan 0,93%,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (5/5/2025). 

Selanjutnya, lapangan usaha perdagangan menjelaskan 0,66% dari total pertumbuhan ekonomi. Lalu, lapangan usaha infromasi dan komunikasi memberikan kontribusi sebesar 0,53%. Sementara usaha lainnya menjelaskan 1,64%. 

Amalia menjelaskan pada dasarnya seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada kuartal I/2025, kecuali pertambangan yang kontraksi 1,23%. 

Adapun, terkontraksinya sektor pertambangan disebabkan oleh pertambangan batu bara dan lignit yang kontraksi 0,91%, sejalan dengan menurunnya permintaan di pasar internasional. Selain itu, pertambangan bijih logam kontraksi 11,83% akibat adanya pemeliharaan besar yang direncanakan pada tambang tembaga dan emas di Papua Tengah. 

Lima lapangan usaha, yakni industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan bahkan berkontribusi hingga 63,69% terhadap ekonomi.

Secara perinci, Amalia menjelaskan bahwa sektor pertanian bahkan tumbuh dua digit sebesar 10,52%, didukung panen raya dan meningkatnya produksi jagung dan padi. Sementara permintaan atas daging dan telur selama Ramadan dan menjelang Idulfitri turut mendorong pertumbuhan usaha ini.  

Industri pengolahan tercatat tumbuh 4,55% (YoY), lebih rendah dari 4,89% pada kuartal sebelumnya yang didorong oleh permintaan domestik dan luar negeri. 

Utamanya, industri logam dasar yang tumbuh 14,47%, sejalan dengan peningkatan permintaan luar negeri khususnya untuk komoditas besi dan baja. 

Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki masih menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,95% pada kuartal I/2025 yang didorong oleh peningkatan permintaan domestik pada momen Ramadan dan Idulfitri, serta peningkatan ekspor.

Kontribusi lapangan usaha terhadap PDB atau pertumbuhan ekonomi kuartal I/2025. / dok BPS
Kontribusi lapangan usaha terhadap PDB atau pertumbuhan ekonomi kuartal I/2025. / dok BPS


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper