Bisnis.com, JAKARTA — Ekspektasi ketersediaan lapangan kerja cenderung menurun, walaupun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sejak enam bulan lalu berjanji untuk membuka jutaan pekerjaan.
Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia yang diselenggarakan setiap bulan, terekam indeks ketersediaan lapangan kerja (IKLK) dan indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja (IEKLK).
IKLK menggambarkan persepsi responden terhadap perbandingan ketersediaan lapangan kerja saat ini dengan kondisi enam bulan yang lalu. Sebaliknya, IEKLK menggambarkan kepercayaan konsumen soal adanya lapangan kerja dalam enam bulan ke depan.
Pada Oktober 2024 atau ketika Presiden Prabowo mengambil alih pemerintahan, IKLK berada di angka 104,7. IKLK sempat naik pada November (110,1) dan Desember (112,2), tetapi kemudian turun pada Januari (107,7), Februari (106,2), dan Maret (100,3).
Terakhir, IKLK berada di angka 101,6 pada April 2025. Angka tersebut menjadi yang terendah sejak April 2022, yang mana IKLK berada di level pesimistis (di bawah 100) yaitu 95,9.
Tren serupa juga terlihat di IEKLK, yang berada di angka 129,5 pada Oktober 2024 atau ketika Prabowo dilantik menjadi presiden. Angka tersebut sempat naik pada November (136,8) dan Desember (137,6), tetapi turun pada Januari (137), Februari (134,2), Maret (125,9), dan April (123,5).
Baca Juga
Bahkan, jika ditarik lebih jauh ke belakang maka indeks ekspektasi lapangan kerja sebesar 123,5 pada April 2025 itu menjadi yang terendah sejak September 2021 atau masa pandemi Covid-19. Saat itu, indeks ekspektasi lapangan kerja hanya sebesar 114,4.
Janji Prabowo Buka Lapangan Kerja
Padahal, Prabowo sendiri optimistis bahwa pemerintahannya mampu membuka 8 juta lapangan kerja. Dia menyoroti pentingnya investasi dan hilirisasi sebagai strategi utama dalam menciptakan lapangan kerja.
“Yang kita hitung lapangan kerja dalam lima tahun yang akan datang akan mencapai 8 juta lapangan kerja,” ucap Prabowo ketika meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Pada kesempatan yang berbeda, kepala negara itu menyampaikan 8 juta lapangan kerja itu akan tercipta lewat 30 proyek raksasa yang ingin digarap pemerintahannya.
Prabowo mengatakan proyek itu siap dieksekusi dalam waktu dekat. Hal ini sesuai hasil rapat dengan para menteri di Kabinet Merah Putih.
Sayangnya, Prabowo tidak merinci proyek apa saja yang dimaksud. Akan tetapi, dia mengatakan proyek itu akan terdiri dari sektor hulu hingga hilir.
Prabowo di sisi lain menyebut berapa sektor masih sangat penting. Sektor yang dimaksud seperti pertanian dan perikanan.
Menurutnya, sektor tersebut akan menghasilkan devisa yang sangat besar dan menciptakan lapangan kerja yang sangat besar. Dia mengaku sangat optimistis karena Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah.
"Sekarang menjadi tugas dan kewajiban kita untuk mengelola sumber daya tersebut dengan sebaik-baiknya dan dengan tertib, dengan good governance, dengan transparansi, dan dengan akuntabilitas yang sebaik-baiknya," katanya dalam acara peresmian fasilitas pemurnian emas atau precious metal refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Senin (17/3/2025).