Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia mencatat sebanyak Rp4,14 triliun modal asing masuk ke pasar keuangan Tanah Air selama hari kerja pekan ini atau 14—15 Mei 2025.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso merincikan bahwa investor asing banyak membeli di pasar saham dan sekuritas rupiah BI (SRBI). Sebaliknya, terjadi penjualan neto di pasar surat berharga negara (SBN).
"Berdasarkan data transaksi 14—15 Mei 2025, secara agregat nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp4,14 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp4,52 triliun di pasar saham dan Rp1,14 triliun di SRBI, serta jual neto sebesar Rp1,52 triliun di pasar SBN," Ramdan dalam keterangannya, dikutip Sabtu (17/5/2025).
Sementara itu, selama tahun ini atau 1 Januari—15 Mei 2025, masih lebih banyak aliran modal investor asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia atau lebih tepatnya minus Rp29,1 triliun.
Perinciannya, jual neto sebesar Rp53,53 triliun di pasar saham, jual neto sebesar Rp20,54 triliun di SRBI, dan beli neto Rp29,1 triliun di pasar SBN.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun tercatat di angka 83,34 basis poin (bps) per 15 Mei, turun dibandingkan 88,93 bps pada 9 Mei.
Baca Juga
Di sisi lain, tingkat imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun tercatat turun sedikit ke 6,87% pada Jumat (16/5/2025) dari level 6,9% pada Kamis (15/5/2025). Sebagai perbandingan, imbal hasil UST (US Treasury) Note 10 tahun berada di level 4,432% pada Kamis (15/5/2025).
Sementara itu, nilai tukar rupiah tercatat dibuka menguat ke posisi Rp16.450 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (16/5/2025) dari posisi Rp16.510 per dolar AS pada penutupan Kamis (15/4/2025).
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tutup Denny.