Bisnis.com, Bangkok — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengharapkan kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Thailand dapat memperkuat hubungan dagang kedua negara.
Ketua Kadin Indonesia-Thailand Hardy Chandra menyebut kunjungan Presiden Prabowo menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan bilateral, khususnya di sektor perdagangan dan investasi antara kedua negara.
“Kami berharap dengan kunjungan bapak presiden ini membantu memperkuat juga hubungan bilateral perdagangan antara Indonesia dan Thailand terutama dalam menghadapi kesulitan perekonomian yang dirasakan sekarang,” ujarnya saat ditemui Bisnis di sela agenda kunjungan resmi Presiden Prabowo di Bangkok, Minggu (18/5/2025).
Menurut Hardy, kunjungan kepala negara membuka peluang baru untuk kerja sama lintas sektor.
Dia meyakini, banyak potensi yang bisa digali lebih dalam antara kedua negara.
“Dengan kunjungan bapak Presiden ini banyak bidang-bidang yang bisa dikerjasamakan antara Indonesia dan Thailand,” katanya.
Baca Juga
Hardy juga menjelaskan bahwa selama ini hubungan dagang Indonesia dan Thailand masih didominasi oleh ekspor bahan mentah dari Indonesia dan produk pertanian serta barang jadi dari Thailand ke Indonesia.
“Selama ini untuk Indonesia dan Thailand kita lebih banyak ekspor raw materials kalau kita analisa dan data. Dan juga dari Thailand itu lebih banyak mengekspor untuk agrikultur produk seperti beras, gula dan produk-produk bahan jadi ke Indonesia,” jelasnya.
Dengan kunjungan Presiden Prabowo, Hardy berharap hubungan perdagangan ini bisa berkembang ke sektor-sektor strategis lainnya.
“Jadi kita berharap setelah kunjungan bapak ini banyak hal ya seperti bidang kesehatan dan juga ... yang bisa kita kerjasamakan. Sebenarnya dari kedua negara ini hampir sama, banyak hal yang bisa dikerjasamakan terutama di dalam bidang energi yang sekarang mungkin populer,” tuturnya.
Dia juga berharap kunjungan juga membuka peluang investasi dari Thailand, terutama di sektor energi bersih.
Menurutnya, kunjungan Presiden Ke-8 RI ke Negeri Gajah Putih ini pun dinilai sebagai langkah nyata dalam memperkuat posisi Indonesia di kawasan Asia Tenggara, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan menciptakan kemitraan ekonomi yang lebih seimbang.
“Sekiranya pengusaha Thailand yang hendak investasi ke Indonesia di bidang energi terbarukan,” pungkas Hardy.