Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan asuransi asal Hong Kong, FWD terafiliasi konglomerat Richard Li kembali menggaungkan rencana IPO.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (19/5/2025), FWD Group Holdings Ltd., tengah mempersiapkan dokumen untuk merealisasikan penawaran saham perdana kepada publik (initial public offering/IPO). Berdasarkan info dari pihak yang familiar dengan kabar tersebut, perusahaan bakal mencatatkan sahamnya di Bursa Hong Kong untuk menggalang dana ratusan juta dolar. Adapun, FWD kemungkinan menyampaikan dokumen IPO kepada otoritas Bursa Hong Kong secepatnya pada Senin.
Sejalan dengan rencana itu, pihak tersebut pun mengungkap bahwa ketertarikan telah terdengar dari berbagai calon investor. Di sisi lain, perusahaan masih mempertimbangkan berbagai hal dan detail, seperti waktu eksekusi dan dana yang dihimpun dalam IPO. Alhasil, kedua aspek tersebut masih bisa berubah.
Sayangnya, perwakilan FWD menolak memberikan keterangan tentang kabar tersebut. Menariknya, percobaan IPO bukanlah yang pertama kali bagi FWD. Sebelumnya, perusahaan yang memiliki bisnis di Asia, termasuk Indonesia dan Singapura itu mengincar IPO di Hong Kong dan Amerika Serikat. Perusahaan sempat menargetkan penggalangan dana 3 miliar dolar Hong Kong pada 2021. Namun, perusahaan menggagalkan rencana IPO dan memilih private placement.
Dari sisi kinerja keuangan, hingga Maret, FWD merealisasikan laba bersih setelah pajak sebesar 24 juta dolar Hong Kong pada 2024. Capaian itu merupakan catatan profitabilitas pertama setelah berlakunya standar akuntansi IFRS 17 yang juga menunjukkan arus kas positif. Margin kontrak layanan bisnis naik 55% pada kuartal I/2025.
Dari sisi kondisi pasar saham, kinerja dipimpin oleh produsen baterai Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. setelah merealisasikan aksi penggalangan dana jumbo. Diikuti dengan Jiangsu Hengrui Pharmaceuticals Co. yang juga melakukan aksi penggalangan dana.
Baca Juga
Sementara itu, produsen sensor cahaya dan jangkauan (light detection and ranging/lidar) yang digunakan untuk sistem penolong pengendara, Hesai Group dan produsen kendaraan otonom, Pony AI Inc. telah menyampaikan dokumen IPO di Bursa Hong Kong. Sementara itu, pemilik jaringan Mixue, Mixue Group menghimpun dana 500 juta dolar Hong Kong pada awal Maret 2025.