Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian menyebut investasi sektor properti menjadi salah satu yang mencatatkan kontribusi jumbo sepanjang 2024.
Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa Kemenko Perekonomian, Dida Gardera menjelaskan bahwa sepanjang 2024 portofolio investasi di bidang properti mencapai Rp123 triliun. Duduk di posisi keempat sektor dengan investasi paling jumbo.
“Sepanjang tahun 2024 realisasi investasi di subsektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran mencapai sekitar Rp123 triliun. Menjadikannya sektor keempat terbesar dari 23 sektor,” jelasnya saat membacakan sambutan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Sementara itu, Dida melanjutkan, mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) sektor realestate berkontribusi Rp520,7 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dengan pertumbuhan mencapai 2,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) sepanjang 2024.
Untuk itu, Dida menyebut pemerintah terus mendorong pertumbuhan sektor properti yang salah satunya bakal diwujudkan lewat program pembangunan 3 juta rumah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025 – 2029.
Di samping itu, pemerintah juga masih terus berkomitmen memberikan insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) pada sektor properti hingga akhir tahun ini.
Baca Juga
“Serta perpanjangan insentif PPN DTP properti sejak tahun 2023,” tambahnya.
Terlebih, tambah Dida, sektor properti memiliki dampak ekonomi turunan atau multiplier effect yang luas. Mulai dari turut mendorong pertumbuhan industri bahan bangunan, manufaktur hingga peralatan rumah tangga.
“Sektor properti memainkan peran strategis sebagai motor penggerak ekonomi nasional Sektor ini tidak hanya menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, tetapi juga memberikan multiplier effect terhadap berbagai sektor turunan seperti industri bahan bangunan dan manufaktur, peralatan rumah tangga,” pungkasnya.