Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Beras Naik Saat Stok Melimpah, Mentan Amran Duga Ada Permainan

Mentan Amran Sulaiman menanggapi soal rata-rata harga beras di tingkat penggilingan, grosir, maupun eceran yang kompak mengalami kenaikan pada Mei 2025.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menanggapi soal rata-rata harga beras di tingkat penggilingan, grosir, maupun eceran yang kompak mengalami kenaikan secara tahunan pada Mei 2025.

Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di tingkat penggilingan pada Mei 2025 naik menjadi Rp12.733 per kilogram (kg), tingkat grosir menjadi Rp13.735 per kg, serta eceran menjadi Rp14.784 per kg.

Saat ditanya mengenai hal tersebut di Istana Kepresidenan, Senin (2/6/2025), Amran tak menampik bahwa ada dugaan permainan yang turut menyebabkan harga beras naik pada bulan lalu. 

"Harga grosir turun, tapi di hilir naik, kan sedikit. Ngerti tidak apa maksudnya. Kalau di petani turun, di grosir turun, di tingkat eceran menurut Anda apa?," ujar Amran kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Senin (2/6/2025). 

Saat kembali ditanya oleh wartawan apabila ada dugaan permainan, Amran pun tak membantah. 

"Ah itu jawabannya, tulis saja. Jadi middle man-nya," kata pria yang sudah menjadi Mentan sejak pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu. 

Oleh sebab itu, Amran menyebut permasalahan middle man atau perantara pada rantai pasok beras yang diharapkan bakal teratasi dengan adanya Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih.  

"Itu fungsi dari Koperasi Merah Putih, memotong rantai pasok dari 3 kita hitung sampai 8 sekarang nanti tinggal jadi 3 dari produsen, koperasi, langsung ke (pembeli)," lanjutnya. 

Adapun guna stabilisasi harga saat ini, Amran menyebut akan mengeluarkan stok cadangan beras pemerintah atau CBP yang disimpan oleh Bulog. Dia menyebut saat ini cadangannya sudah tembus 4 juta ton. 

"Sudah keluar lumayan 360.000 ton tapi kita harus hati-hati. Kenap? Jangan berdampak pada NTP [Nilai Tukar Petani] petani-petani kita ada 29 juta kali empat (keluarganya) jadi Ep100 juta lebih. Ini harus kita jaga," terangnya. 

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan rata-rata harga beras di penggilingan naik 2,37% yoy menjadi Rp12.733 per kilogram pada Mei 2025.

Namun jika dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga beras di tingkat penggilingan turun tipis 0,01% secara bulanan (mont-to-month/mtm) sebesar Rp12.634 per kilogram pada April 2025.

“Dan jika kita lihat menurut kualitas beras di penggilingan, beras premium turun 0,35% secara mtm dan naik 0,01% secara yoy. Sementara beras medium naik 0,17% secara mtm dan naik 4,18% secara yoy,” kata Pudji dalam rilis BRS, Senin (2/6/2025).

Adapun jika menengok data beras di tingkat grosir, BPS mencatat terjadi inflasi sebesar 0,05% mtm dan terjadi inflasi sebesar 2,07% yoy.

Data BPS menunjukkan rata-rata harga beras di tingkat grosir naik dari Rp13.728 per kilogram pada April 2025 menjadi Rp13.735 per kilogram pada Mei 2025.

Selain itu, rata-rata harga beras juga naik di tingkat eceran dengan inflasi sebesar 0,20% mtm dan inflasi sebesar 2,46% yoy.

Tercatat, rata-rata harga beras di tingkat eceran naik menjadi Rp14.784 per kilogram pada Mei 2025, dari bulan sebelumnya yang hanya di level Rp14.754 per kilogram.

Lebih lanjut, Pudji menjelaskan bahwa rata-rata harga beras ini telah mencakup berbagai jenis kualitas dan harga beras di Tanah Air.

“Sebagai informasi, harga beras yang kami sampaikan ini merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas dan juga mencakup harga beras di seluruh wilayah di Indonesia,” tandasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Muhammad Ridwan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper