Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan menggelontorkan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras sebanyak 360.000 ton beras selama 2 bulan sepanjang Juni–Juli 2025. Bantuan pangan beras ini akan menyasar kelompok miskin dan rentan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah akan mengeluarkan bansos sebanyak 180.000 ton beras per bulan untuk dua bulan. Sehingga, totalnya bakal ada 360.000 ton beras yang diterima masyarakat selama dua bulan.
“Kami akan bagi ke masyarakat tidak mampu,” kata Amran seusai rapat terbatas yang dikutip di YouTube Sekretaris Presiden, Selasa (3/6/2025).
Adapun, Amran menjelaskan penyaluran bantuan beras ini utamanya akan diberikan pada tiga kategori penerima. Pertama, pemerintah membagikan bansos pangan beras kepada daerah-daerah yang tidak menghasilkan beras atau minim, seperti Papua hingga Maluku.
Amran menyatakan Kementan akan segera mengeksekusi penyaluran bansos beras dalam kurun waktu 2 bulan sekaligus. Kedua, penerima bansos beras menyasar daerah perkotaan yang juga tidak menghasilkan beras.
Ketiga, daerah penghasil khusus di Pulau Jawa harus kita lindungi. Amran menyebut bahwa terdapat wilayah kabupaten mencatatkan harga beras yang melampaui harga pembelian pemerintah (HPP).
Baca Juga
Lebih lanjut, Amran menuturkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara kesejahteraan petani dan keterjangkauan harga beras bagi masyarakat, khususnya kelompok miskin dan rentan.
“Ini strategi kami lakukan untuk menjaga harga di tingkat petani tetap baik dan di tingkat konsumen juga tetap baik,” ujarnya.
Di samping itu, Amran menekankan pemerintah akan tetap menjaga agar nilai tukar petani tidak turun di tengah gelontoran bansos beras ini. Terlebih, rasio NTP telah mencapai 121 pada Mei 2025, angkanya lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu di level 116.
“Alhamdulillah, sekarang sektor pertanian pertumbuhan NTP-nya cukup baik dan stok kita cukup aman karena yang akan kami keluarkan hanya 360.000 ton dan kemungkinan bulan ini serapannya bisa 400.000 ton—500.000 ton,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah bakal menyalurkan 10 kilogram (kg) bantuan beras gratis selama dua bulan ke depan, di samping memberikan tambahan kartu sembako senilai Rp200.000 per bulan.
“Mereka juga akan mendapatkan 10 kg beras bantuan beras gratis untuk 2 bulan, jadi akan dapat 20 kg beras. Dalam hal ini, total anggaran yang disediakan untuk pemberian tambahan kartu sembako dan bantuan pangan adalah Rp11,93 triliun,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Bendahara Negara RI itu menyatakan bahwa bantuan pangan akan dilaksanakan dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementan. Dalam hal ini, Kementan akan menjaga agar penyaluran beras bisa membantu kelompok paling miskin dan rentan tanpa menyebabkan harga beras turun di tingkat petani.
“Karena kita selalu harus mencari keseimbangan antara harga beras yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan harus dijaga nilai tukar petaninya dengan harga beras yang dijangkau oleh masyarakat, terutama kelompok miskin perkotaan agar bisa terjangkau,” terangnya.
Dia menambahkan, nantinya bantuan pangan ini akan ditetapkan pelaksanaannya pada Juni dan Juli tanpa mengganggu harga beras yang ada di tingkat petani.