Bisnis.com, PONTIANAK – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai menjalankan program holding UMKM, dengan sektor kelautan dan perikanan menjadi pilot project dari program tersebut. Pihaknya tengah mengkaji 9 sektor lain yang dinilai berkontribusi positif terhadap ekonomi nasional.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan, nantinya akan ada 10 sektor yang masuk ke dalam holding UMKM. Syarat sektor yang dibidik, yakni memiliki dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat.
“Kita akan tuntaskan kurang lebih ada 10 sektor. Sepuluh sektor yang akan kita holding-kan,” kata Maman, Selasa (3/6/2025).
Sebagai langkah awal, Maman mengatakan bahwa Kementerian UMKM telah melakukan kick-off program holding UMKM untuk sektor kelautan dan perikanan pada akhir Mei 2025.
Dia menyebut, nantinya akan ada sektor-sektor lain seperti pertanian, pertambangan, hingga perminyakan yang nantinya akan dikaji lebih lanjut oleh pemerintah.
“Sektor-sektor yang lain tentunya itu nanti sambil kita kajikan satu-satu karena 10 sektor ini nggak mudah juga untuk merealisasikannya,” ujarnya.
Baca Juga
Maman menambahkan, sektor yang telah dimulai programnya, dalam hal ini kelautan dan perikanan, juga akan tetap dievaluasi dan dikembangkan.
Adapun ide dasar dari program holding UMKM ini berangkat dari kegelisahan Maman terhadap daya ungkit UMKM terkait sumber daya ekonomi yang rendah.
Menurutnya, hal ini terjadi lantaran adanya diskonekivitas antara UMKM dengan usaha besar atau industri.
“Kita mau membangun connectivity antara usaha besar dengan usaha mikro, kecil, menengah yang selama ini terputus,” tuturnya.
Pada 28 Mei 2025, Maman melepas ekspor produk perikanan tangkap ke Kota Fuzhou, Fujian, China senilai kurang lebih US$75.000 melalui program holding UMKM.
Dia menuturkan, sektor kelautan dan perikanan menjadi pilot project program holding UMKM, serta memiliki nilai strategis dari potensi ekonomi, khususnya hasil laut ke negara tujuan ekspor.
Di sisi lain, Kementerian UMKM telah menugaskan Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM untuk mengidentifikasi 10 sektor prioritas.
“Salah satu sektor yang dapat dijadikan benchmark dalam ekosistem rantai pasok UMKM terhadap industri besar yang sudah berjalan adalah sektor otomotif,” pungkasnya.