Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Butuh Duit Rp753,11 Triliun Buat Bangun Proyek Infrastruktur

Kementerian PU melaporkan terdapat kebutuhan pendanaan atau funding gap pembiayaan infrastruktur mencapai Rp753,11 triliun.
Jalan Tol Kunciran - Serpong - Dok. Astra Infra
Jalan Tol Kunciran - Serpong - Dok. Astra Infra

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengungkap saat ini masih terdapat kebutuhan pendanaan atau funding gap pembiayaan infrastruktur mencapai Rp753,11 triliun.

Sejalan dengan hal itu, Dody menyebut pihaknya bakal bekerja keras untuk menambal kebutuhan pembiayaan infrastruktur tersebut lewat skema investasi Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

“Dengan keterbatasan fiskal pada hari ini, baik itu APBN maupun APBD, diperkirakan masih terdapat funding gap sebesar Rp753 triliun. Oleh karena itu, selain KPBU kita semua harus terus mengembangkan skema-skema inovatif untuk menutup funding gap tersebut,” kata  saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Selasa (3/6/2025).

Adapun, saat ini indikasi kebutuhan total dana pembangunan infrastruktur mencapai Rp1.905,3 triliun. Dalam rinciannya, sebesar 35,63% dibiayai menggunakan APBN atau senilai Rp678,9 triliun.

Sementara itu, sebesar 24,87% atau sekitar Rp473,28 triliun dibiayai menggunakan pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Tantangan pembiayaan infrastruktur masih akan berlanjut. Proyeksi kebutuhan investasi infrastruktur pada periode RPJMN 2025-2029 mencapai Rp 1.905 triliun,” tegasnya.

Meski demikian, tambah Dody, rencana menjaring investasi KPBU itu tidaklah mudah. Pasalnya, dia menyebut mendapat kabar bahwa banyak investor yang kapok terlibat proyek duet dengan pemerintah.

Atas dasar hal itu, dia menyebut pihaknya bakal segera merumuskan regulasi baru untuk mendukung ekosistem investasi pada sektor infrastruktur.

“Swasta agak kapok bermain KPBU, jadi mungkin itu suatu hal yang kita bisa diskusikan, kapoknya di mana, terus apa yang kita bisa support, karena kami kan cuma policy maker,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper