Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu China Curhat soal Kebijakan Trump saat Temui Dubes AS

Di hadapan Dubes AS untuk China yang baru, David Perdue, Menlu Wang Yi menyerukan agar AS menciptakan iklim yang kondusif untuk memulihkan hubungan bilateral.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam acara penandatanganan konvensi pembentukan Organisasi Internasional untuk Mediasi di Hong Kong pada Jumat (30/5/2025)./Bloomberg-Lam Yik
Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam acara penandatanganan konvensi pembentukan Organisasi Internasional untuk Mediasi di Hong Kong pada Jumat (30/5/2025)./Bloomberg-Lam Yik

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri China Wang Yi secara terbuka menyampaikan kekhawatirannya kepada Duta Besar Amerika Serikat yang baru, David Perdue, mengenai serangkaian kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump.

Serangkaian kebijakan Washington tersebut dinilai merusak hubungan diplomatik kedua negara.

Melansir Bloomberg, Rabu (4/6/2025), dalam pertemuan pertama mereka di Beijing, Wang menyerukan agar AS menciptakan iklim yang kondusif untuk mengembalikan hubungan bilateral ke jalur yang sehat.

“Sayangnya, AS baru-baru ini meluncurkan serangkaian langkah negatif dengan dalih yang tidak berdasar, yang secara serius merugikan hak dan kepentingan sah China,” ujar Wang seperti dikutip dari pernyataan resmi pemerintah.

Pertemuan ini mencerminkan memburuknya dinamika antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia, yang kian terjerumus dalam tensi perdagangan, teknologi, dan geopolitik.

Melalui pernyataan di platform X, David Perdue menyampaikan bahwa ia menyoroti tiga agenda utama pemerintahan Trump dalam pertemuan tersebut: perdagangan, penyalahgunaan fentanil, dan imigrasi ilegal. Ia juga menegaskan pentingnya komunikasi terbuka demi menjaga stabilitas hubungan bilateral.

Ketegangan meningkat setelah China menuduh AS melanggar kesepakatan dagang yang dicapai di Jenewa, dengan memberlakukan sejumlah kebijakan yang dianggap diskriminatif. Di antaranya adalah pembatasan ekspor chip AI, larangan penjualan perangkat lunak desain chip, serta rencana pembatalan visa bagi pelajar China.

Di sisi lain, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer menuduh Beijing tidak menepati elemen penting dalam perjanjian tersebut, termasuk lambannya ekspor mineral penting yang dibutuhkan untuk sektor teknologi tinggi.

Presiden Donald Trump menyatakan keyakinannya bahwa komunikasi langsung dengan Presiden Xi Jinping dapat menjadi solusi untuk menurunkan eskalasi. Namun, belum ada kepastian apakah pembicaraan semacam itu tengah diatur.

Kedatangan Perdue ke Beijing pada pertengahan Mei membawa harapan akan terciptanya kembali saluran komunikasi utama antara Washington dan Beijing, dengan memanfaatkan hubungan dekatnya dengan Presiden Trump sebagai modal diplomatik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper