Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Ungkap Progres Pengembangan Proyek Ladang Gas di Papua Barat

Kementerian SDM mengungkap sejumlah progres pengembangan proyek gas di beberapa lapangan wilayah Teluk Bintuni, Papua Barat.
Proyek Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua Barat - BP Indonesia
Proyek Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua Barat - BP Indonesia

Bisnis.com, BINTUNI — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap sejumlah progres pengembangan proyek gas di beberapa lapangan wilayah Teluk Bintuni, Papua Barat. 

Hal ini dijelaskan Menteri Bahlil Lahadalia setelah melakukan kunjungan ke sejumlah wilayah kerja mulai dari proyek gas yang dijalankan Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) hingga pengembangan proyek UCC oleh bp Indonesia. 

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan kunjungan tersebut dalam rangka memastikan program pemerintah terkait swasembada energi dan hilirisasi. Terlebih, dia menyoroti potensi gas di Bintuni yang melimpah. 

“Kita tahu bahwa sepertiga dari total produksi gas di Indonesia di supply dari Tangguh dan oleh karena itu kita harus jaga terus lifting dan stabilitasnya,” ujar Bahlil saat kunjungan di BP Tangguh LNG, Rabu (11/6/2025). 

Adapun, bp Indonesia, raksasa migas Inggris, British Petroleum (BP) tengah menargetkan proyek Tangguh Ubadari, Carbon Capture Utilization & Storage/CCUS, dan Compression atau Tangguh UCC akan mulai onstream atau beroperasi pada kuartal I/2028. 

Proyek UCC ini akan meningkatkan produksi gas Tangguh hingga 3 triliun kaki kubik (Tcf) yang mencakup gas dari Lapangan Ubadari 1 Tcf, dari EGR 1,7 Tcf, serta compression 300 miliar kaki kubik (Bcf). 

Untuk diketahui, BP Indonesia saat ini memproduksi gas alam cair dari Train 1, Train 2 dan Train 3 dengan total kapasitas 11,4 juta ton per tahun. Sebanyak 33% produksinya digunakan untuk kebutuhan dalam negeri.

Bahlil menerangkan bahwa proyek yang juga mencakup penangkapan karbon ini akan mendukung upaya hilirisasi berorientasi produk energi hijau. 

“Sekarang progres kerjanya sudah mencapai 15% ini semua kita lakukan dalam rangka memastikan hilirisasi yang berorientasi pada green product-nya baik dalam konteks green industri-nya maupun green energi,” tuturnya. 

Di sisi lain, Bahlil juga mengungkap progres pengembangan lapangan Asap, Kido, dan Merah yang dikelola Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) di Blok Kasuri, Papua Barat yang telah resmi menjadi proyek strategis nasional (PSN) pada awal tahun ini. 

“2027 Genting Oil sudah akan berproduksi kurang lebih sekitar 300 Mmscfd [standar kaki kubik per hari]. Ini angka yang tidak sedikit dalam rangka mengantisipasi kemungkinan defisit kebutuhan gas kita,” ujarnya. 

Dia menerangkan bahwa dari 5 sumur gas yang sedang dikerjakan, 4 di antaranya sudah rampung 100% dan yang masih berjalan progresnya sudah 30%. Genting Oil juga disebut tengah membangun infrastruktur berupa camp untuk pekerja yang progresnya mencapai 20%-22%. 

Dalam catatan Bisnis, Blok yang dikelola GOKPL, entitas Genting Group yang dikendalikan taipan dan pengusaha resor judi asal Malaysia, Lim Kok Thay tersebut ditargetkan onstream pada kuartal IV/2025 lewat fasilitas gas alam cair apung atau floating liquefied natural gas (FLNG).  

Namun, rencana tersebut kembali tertunda. Adapun, rencana onstream lapangan itu juga telah lama tertunda sejak hak pengelolaan dipegang pada 2008 lalu. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper