Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Inalum Anjlok jadi Rp2,01 Triliun Sepanjang 2024

Inalum mencatatkan laba bersih senilai US$123,7 juta atau setara Rp2,01 triliun (asumsi kurs Rp16.269 per US$) sepanjang 2024.
Pekerja beraktivitas di smelter aluminium PT Inalum di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Rabu (18/10/2023)/Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Pekerja beraktivitas di smelter aluminium PT Inalum di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Rabu (18/10/2023)/Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum mencatatkan laba bersih senilai US$123,7 juta atau setara Rp2,01 triliun (asumsi kurs Rp16.269 per US$) sepanjang 2024. Angka ini anjlok 69,44% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai US$404,78 juta, atau sekitar Rp6,29 triliun.

Sementara itu, perusahaan anggota MIND ID itu membukukan pendapatan senilai US$716,9 juta atau Rp11,66 triliun sepanjang 2024. Angka ini naik 31,60% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai US$544,75 juta atau Rp9,021 triliun. 

Adapun, EBITDA perusahaan mencapai US$179,2 juta sepanjang 2024, sedangkan total aset perusahaan tercatat sebesar US$2,47 miliar atau Rp20,17 triliun.

Direktur Utama Inalum Melati Sarnita mengatakan, kinerja tersebut turut didukung tata kelola perusahaan yang kuat. Capaian KPI direksi sebesar 90,17% dan kehadiran dewan komisaris 100% menegaskan komitmen terhadap akuntabilitas. 

Menurutnya, Inalum juga meraih skor ACGS sebesar 81,01%, melampaui standar minimum penilaian. Melati menyebut, kontribusi kepada negara juga terus ditingkatkan. 

Tercatat, Inalum menyetor pajak dan kewajiban nonpajak sebesar US$70,9 juta, serta merealisasikan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) senilai Rp28,09 miliar. 

Nilai social return on investment (SROI) dari program tersebut mencapai 1:8, mencakup bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan. 

Dari sisi kinerja operasi, sepanjang 2024, produksi aluminium Inalum mencapai 274.230 ton, naik 27,61% dibanding tahun sebelumnya. Lalu, volume penjualan juga tumbuh 25,55% menjadi 276.381 ton.

Melati menilai hal ini mencerminkan kinerja operasional yang semakin efisien dan daya saing yang meningkat di tengah fluktuasi harga komoditas global.

“Kinerja ini menjadi pijakan penting dalam memperkuat posisi Inalum sebagai pemain utama hilirisasi aluminium nasional. Kami terus fokus menjaga produktivitas sekaligus membangun pondasi bisnis yang berkelanjutan,” ujar Melati melalui keterangan resmi dikutip, Selasa (17/6/2025).

Dalam mendukung target emisi nasional, Inalum berhasil menurunkan emisi karbon hingga 73.364 ton CO2 ekuivalen dan menanam 200.000 pohon di sekitar wilayah operasional. Atas upaya ini, Inalum meraih Proper Emas untuk unit Smelter Kuala Tanjung, dan Proper HIJAU untuk unit PLTA dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Inalum kini fokus mempercepat hilirisasi melalui proyek strategis Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek ini diharapkan memperkuat rantai pasok aluminium nasional dan mengurangi ketergantungan impor bahan baku. 

“Dengan dukungan pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan, Inalum optimistis menjadi penggerak utama industri aluminium nasional yang tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing global,” pungkas Melati. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper