Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Beli Rumah Lesu, Ciputra (CTRA) Minta Pemerintah Rumuskan Solusi

Ciputra (CTRA) menyoroti terjadinya tren pelemahan daya beli khususnya bagi konsumen menengah atas dalam membeli rumah.
Pengendara melintasi kawasan Citraland City di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (14/5/2024). JIBI/Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pengendara melintasi kawasan Citraland City di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (14/5/2024). JIBI/Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) mengungkap hasil pertemuan dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara) yang digelar pada Rabu (18/6/2025) malam.

Direktur CTRA, Budiarsa Sastrawinata menjelaskan bahwa pertemuan tersebut membahas tren pelemahan daya beli khususnya bagi konsumen menengah atas dalam membeli rumah.

“Mengenai pemberdayaan masyarakat [daya beli masyarakat] untuk bisa mampu membeli itu yang menjadi tantangan ya, karena kalau membangun ya kita biasa memang kerjaan kita memproduksi rumah,” kata Budiarsa saat ditemui di Hotel Rafles, Jakarta, Rabu (19/6/2025) malam. 

Sejalan dengan hal itu, Budiarsa mengaku hendak merumuskan permasalahan itu agar pemerintah dapat menerbitkan kebijakan yang mampu mengakomodir peningkatan daya beli hunian masyarakat menengah atas. 

Adapun, salah satu yang menjadi sorotan yakni mengenai dukungan pembiayaan bagi masyarakat menengah atas untuk dapat dimudahkan dalam mengakses pembelian rumah komersial.

“Kita tadi baru membicarakan itu, sambil kita tentu perlu pertemuan berikutnya lagi untuk merumuskan dan melihat lebih jeli lagi mana-mana yang bisa membantu kita untuk membangun lebih lagi daripada yang kita mampu bangun sekarang,” ujarnya.

Sebelumnya, CTRA memang diketahui membukukan marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp3,15 triliun selama Januari – Maret 2025. Perolehan ini turun 5% secara tahunan (year on year/YoY), tetapi menguat 35% dibandingkan dengan kuartal IV/2024. 

Head of Investor Relation Ciputra Development, Aditya Ciputra Sastrawinata, menyatakan bahwa meski terkoreksi secara tahunan, perolehan tersebut dinilai tetap positif dan melebihi ekspektasi internal perseroan.

Dia mengungkapkan bahwa penurunan secara tahunan disebabkan oleh tingginya basis pada kuartal I/2024 yang dipengaruhi peluncuran proyek baru di Sampali, Medan. Adapun pada periode tahun ini, tidak ada proyek baru yang dirilis.

“Selain itu, faktor musim juga berperan, di mana bulan puasa tahun ini sepenuhnya jatuh di kuartal pertama, sedangkan tahun lalu terbagi antara kuartal pertama dan kedua,” tuturnya kepada Bisnis, Jumat (25/4/2025). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper