Bisnis.com, JAKARTA - Toyota South Africa Motors, Tokio Marine & Nichido Fire Insurance mengajukan gugatan hukum sebesar 6,5 miliar rand (US$361 juta) ke pengadilan Afrika Selatan atas kerusakan akibat banjir 2022. Kala itu, pabrik Toyota di Afrika Selatan di dekat Durban harus tutup lama akibat banjir.
Dikutip dari Bloomberg, Jumat (20/6/2025), gugatan oleh Toyota dan perusahaan asuransi yang mendukungnya dilakukan terhadap Transnet SOC Ltd., Departemen Transportasi KwaZulu-Natal, dan Kotamadya eThekwini.
Dalam gugatan disebutkan akibat banjir pabrik Prospecton tutup selama 4 bulan. Kondisi ini disebut merugikan perusahaan 4,5 miliar rand untuk perbaikan dan rehabilitasi pabrik. Selanjutnya terdapat kerugian 2 miliar rand untuk gangguan bisnis.
Pengajuan gugatan didasari keyakinan Toyota bahwa pemerintah tidak memelihara saluran air dan sistem drainase yang mengakibatkan bajir. Ketiga pihak yang dituntut diminta berbagi tanggung jawab atas kerusakan tersebut.
“Kasus yang berhasil atas nama Toyota dapat mendorong pihak lain untuk mencari kompensasi dari pemerintah kota dan perusahaan milik negara yang mengalami kerugian akibat kegagalan mereka dalam memenuhi kewajiban,” Ulas seorang pengacara yang tidak terkait dengan kasus tersebut.
Segera setelah banjir, Toyota memperkirakan penurunan produksi kendaraan yang direncanakan sebesar 33% pada 2022 dan potensi kerugian pendapatan penjualan lebih dari 27 miliar rand tulis Bloomberg mengutip Business Day.
Baca Juga
Prospecton membangun truk pikap Hilux, SUV Fortuner, mobil Quest dan Corolla Cross, minibus HiAce, serta truk dan bus Hino. Sekitar setengah dari produksi diekspor, terutama ke Eropa.
Banjir dan tanah longsor KwaZulu-Natal tahun 2022 dinyatakan sebagai bencana nasional dan menewaskan lebih dari 400 orang.