Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memberi sinyal bahwa konstruksi Jalan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) akan rampung dan tersambung penuh pada tahun ini.
Menteri PU Dody Hanggodo menyebut, jalan tol sepanjang 74,2 kilometer (km) tersebut saat ini tengah dalam tahap akhir pada Seksi Padang Tidji–Seulimeum dan Seksi Kuto Baro–Simpang Baitussalam dengan target seluruhnya rampung tahun ini.
Pada saat yang sama, Dody menegaskan bahwa Jalan Tol pertama di Aceh ini bakal mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi.
“Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antarwilayah pada sektor logistik sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (24/6/2025).
Adapun, pembangunan jalan tol ini telah dilaksanakan secara bertahap sejak semester II/2018 yang diawali dari ruas Indrapuri – Blang Bintang. Tol Sigli – Banda Aceh terdiri atas enam seksi dengan progres fisik seluruhnya mencapai 96,67%.
Perinciannya, Seksi 1 Padang Tidji – Seulimeum sepanjang 24,67 km saat ini telah memasuki tahap akhir konstruksi dengan progres fisik 99,46%. Pada ruas Padang Tidji – Seulimeum tengah diselesaikan pekerjaan di antaranya pembangunan gerbang tol, box culvert, dan overpass.
Baca Juga
Seksi 2 Seulimeum – Jantho sepanjang 6,26 km telah beroperasi sejak 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho – Indrapuri sepanjang 16,37 km beroperasi sejak 26 Februari 2021 dan Seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang sepanjang 14,60 km beroperasi sejak 1 Juli 2020.
Kemudian, Seksi 5 Blang Bintang – Kuto Baro sepanjang 7,3 km juga telah beroperasi. Terakhir, Seksi 6 Kuto Baro – Simpang Baitussalam sepanjang 5 km untuk jalan utama sudah selesai 100%. Saat ini tengah diselesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) Kutabaro dengan progres 87%.
“Dengan penyelesaian dua seksi terakhir tersebut, seluruh trase Tol Sigli – Banda Aceh akan tersambung penuh antara Kota Banda Aceh dengan Kabupaten Pidie pada 2025,” pungkasnya.
Apabila telah tersambung penuh, tol ini diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan kawasan serta memperlancar arus barang dan mobilitas masyarakat serta membuka akses terhadap pusat-pusat produksi dan distribusi di wilayah Aceh.